Sehari menjelang hari H pernikahannya dengan Bima, hati Seruni merasa diaduk-aduk, berbagai perasaan bersemayam di lubuk hatinya. Ada ragu dan bahagia juga rasa percaya dalam hatinya bahwa besok dia akan menikah dan menjadi istri seorang bujangan yang paling diinginkan banyak perempuan di tempatnya bekerja. Laki-laki itu adalah sang putra mahkota, Bima.
Seruni tak tahu kenapa Bima mengajaknya menikah, menurutnya masih banyak gadis lain yang lebih pantas menjadi istri Bima seperti Rasya dan banyak gadis lain yang juga cantik dan mempunyai kedudukan tinggi di perusahaan mereka. Seruni juga yakin di luar sana sangat banyak gadis cantik yang menginginkan Bima.