Seruni menatap rumah super mewah di hadapannya dengan berdebar, keringat dingin membasahi seluruh kulitnya. Seruni merasa sangat gugup hingga seluruh tubuhnya terasa sangat dingin. Dia tak pernah menduga akan memasuki rumah sebesar ini.
"Ayo," Bima meraih tangan Seruni yang sangat dingin dan menggenggamnya kemudian menggandengnya memasuki rumah bercat putih itu.
Seorang asisten rumah tangga segera membukakan pintu untuk mereka. Seruni terkejut saat mendengar Bima mengucap terima kasih kepada asisten tersebut, dia tak mengira kalau seorang direktur seperti Bima mau melakukan hal itu. Seruni lalu menyadari kalau selama ini selalu berterima kasih setiap kali Seruni melakukan tugas untuknya meski kadang hanya sekedar emoticon di pesan singkat yang dikirimnya.