Di dalam pesawat, Bima menatap awan-awan yang tampak seperti kapas dari jendela, matanya beralih ke LCD di depannya dan wajahnya langsung memucat dan nafasnya memburu, dia merasa dadanya sesak saat menatap pantai yang yang indah di layar besar itu. Bima langsung berteriak saat karena melihat air laut yang tenang itu berubah menjadi gulungan ombak yang semakin besar.
Ibu dan papa segera menuju ke tempat Bima, ibu segera memeluknya dengan erat, dia bisa merasakan detak jantung Bima yang berdenyut lebih cepat juga nafasnya yang dangkal dan cepat. Papa segera mematikan LCD di depan Bima. Mereka segera sadar apa yang terjadi pada Bima, bahwa meski Bima terlihat sehat pada kenyataannya dia masih mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya. Ibu memeluk dan membelai kepala Bima dengan lembut hingga cucu kesayangannya tertidur. Ibu dan papa bertekad untuk membawa Bima ke dokter langganan mereka dan berusaha untuk menyembuhkan trauma di di hati Bima.