Bian merasakan tleponnya bergetar, dia segera dan menatap sebuah nomor asing tertera di layar ponselnya, Tiba-tiba Bian merasa hatinya langsung tercekat, jangan-jangan ini telepon dari rumah sakit? Dengan tangan gemetar, Bian menerima panggilan itu.
"Halo..." ucap Bian setelah sambungan telepon mereka terhubung.
"Benar dengan Pak Bian?" suara seorang wanita terdengar dari ujung telepon
"Ya, saya sendiri," Bian menatap Mumut yang masih dengan ekspresi kesedihannya.
Seorang petugas dari dari ICU memberitahu Bian kalau kondisi Bima saat ini kritis sehingga diminta untuk segera datang ke ruang itu.
"Ya, kami segera ke sana.. " kata Bian sebelum menutup panggilannya.
Bian segera menutup ponselnya dan menatap Mumut yang sedang bertelepon dengan dengan ibunya. Wajah Bian terlihat sangat menyedihkan bahkan matanya memerah dengan genangan air mata yang segera diusapnya.