Bian hanya bisa tersenyum kecut saat mendengar tangis Arjuna, karena Mumut segera bangkit dari pangkuannya dan mengambil Arjuna dari kamar yang ada di ruangannya. Bian segera membuka dolkumen yang di serahkan Neta , matanya melirik ke kamar yang masih terbuka dan melihat Mumut yang sedang menyusui Arjuna di sana. Telepon Bian berdering, Bian segera mengangkatnya.
"Halo.." sapa Bian setelah melihat siapa nama penelponnya.
"Hai, bro," suara Harlan terdengar di ujung sana.
"Tumben, jam segini telepon?" Bian terkekeh.
"Aku di Jakarta, bro."
"Oh, ya. Kapan datang?" Bian tak mengira orang ini akan ada di Jakarta karena biasanya paling tak betah di kota ini, sepertinya ada semacam trauma dalam diri Harlan saat berada di ota ini sendiri,
"Kemarin, kita bisa ketemuan tidak?"
"Ada apa?"
"Penting, temanku minta tolong pengin ketemu kamu,"