Bian tampak sibuk dengan menandatangi setumpuk dokumen di ruang kerjanya, wajahnya terlihat serius. Tiba-tiba telepon BIan berdering, Bian mengangkat teleponnya dan menemukan nama Harlan tertera di layarnya. Bian segera mengangkatnya.
"Halo..."
"Hai, bro, hari ini aku pulang ke NY, maaf gak pamitan langsung," terdengar suara harlan dari ujung sana.
"Hei, jadi pulang sekarang?"
"Yes!"
"Jam berapa?"
"Ini sudah di bandara, nunggu boarding,"
"Oke. Save flight!"
Harlan terkekeh, " Thanks, Bro!" Oya jangan lupa jaga istri cantikmu aku yakin banyak yang menginginkannya."
Bian mendengus kesal, dia baru saa hendak membalas ucapan Harlan tapi sahabatnya itu keburu menutup panggilannya. Dasar harlan!
Sebuah ketukan di pintu mengalihkan pandangannya dari telepon yang dipegangnya, Bian segera menyuruh masuk, saat pintu terbuka tampak Nesya dengan perut besarnya tampak memasuki ruangan.