"Wow! Jadi akhirnya kamu melepas Ristie yang kamu cintai bertahun-tahun demi Mutiara?"
Bian mengangguk dengan pasti, senyum bahagia tercetak jelas di wajahnya. "Ya, dan aku tidak menyesalinya.
"Memangnya dia sehebat itu?" Harlan mengernyitkan keningnya menatap Bian.
"Lebih hebat dari yang kau bayangkan! Seperti namanya 'Mutiara'. Dia sangat berarti bagiku saat ini dan di masa mendatang."
"Aku bisa melihat itu, kamu sekarang berbeda. kamu terlihat lebih hidup dan bersemangat!" Harlan tertawa.
"Huh! memangnya selama ini aku sekarat!" gerutu Bian.
"Hidup sih tapi tak kamu tak melangkah sama sekali!" Harlan tergelak,"Sebagai pengusaha kamu hebat tapi dalam masalah hati kamu tertutup, kamu tak punya keperdulian pada orang-orang di sekelilingmu. Syukurlah sekarang kamu insyaf."
Bian mendengus kemudian berjalan menuju sofa dan menghempaskan tubuhnya di sana.
"Aku lihat kamu sangat memuja istrimu, aku jadi penasaran untuk melihat istrimu,"
Bian langsung menatap Harlan sengit.