Setelah meminum obat dari dokter Firza beberapa watu kemudian akhirnya Mumut merasa lebih baik,mual dan muntah yang dirasakannya sudah berkurang. Kemudian Mumut berdiri dari tidurnya dan berjalan menuju sofa yang ada di ruangan Bian lalu duduk di sana. Ditatapnya Bian yang terlihat serius sedang bekerja. Mumut menatap lekat wajah suaminya dan menghitung kebersamaan mereka, tak terasa mereka telah bersama selama hampir tiga tahun.Tatapan Mumut beralih pada kursi di depan meja Bian, Mumut tersenyum mengingat saat dia duduk di kursi untuk pertama kalinya dengan wajah kusut dan tak berdaya. Ya, itu adalah interaksi pertamanya secara langsung dengan Bian di luar tugasnya sebagai karyawan karena dia mengeluhkan masalah pribadinya dan itu juga awal kehidupan bahagianya.
"Kenapa menatap kursi sambil senyum-senyum?" tanya Bian mengagetkannya. Bagaimana tidak? Tanpa Mumut sadari Bian telah duduk di sampingnya.
"Gak, kok!" Mumut mengelak.