"Ayo jagoan kita berangkat!" kata Bian kepada anaknya yang sudah selesai disuapi Perawat Nina, Bima segera berhari ke arahnya. Bian tersenyum mengelus kepala anak kesayangannya kemudian mengangkatnya ke atas pangkuannya, "Kita tunggu mama sebentar ya?"
Bima mengangguk sambil tersenyum menggemaskan, "Iya, papa."
Keduanya lalu bercanda karena masih harus menunggu Mumut berganti pakaian setelah tadi dia sukses menggodanya tadi. Bian masih ingat bagaimana tadi ekspresi Mumut saat dia akan berjalan dengan gadis tercantik yang pernah ditemuinya membuat Mumut merasa kesal.
Perawat Nina memandangi sejenak ayah dan anak yang luar biasa itu sebelum menghilang di dapur.
"Mereka mau kemana, Bi?" tanya Nina sambil menghempaskan diri di kursi.
"Bibi kurang tahu, Den Bian suka main rahasia kalau mengajak pergi Non Mutiara."
"Oya?" Nina menghela nafas panjang.
"Iya, bilangnya cuma ngajak jalan tahu-tahu mereka sudah ada di Bali atau Puncak atau kemanapun Den Bian mau pergi,"