"Papa..." sambut Bima saat Bian sampai di rumah. Senyumnya yang lucu tampak menghiasi bibir mungilnya. Tampaknya anak itu segera berlari keluar saat mengetahui kedatangan ayahnya.
Perawat Nina tampak berlari kecil membuntuti di belakang Bima, dia tersenyum pada Bian meski dia tahu Bian tak pernah memperhatikannya. Bian meletakkan kopernya di atas lantai kemudian berjalan ke arah buah hatinya.
"Assalamualaikum, Sayang." Bian mencium hangat pipi anaknya yang menggemaskan dan menggendongnya masuk ke dalam rumah.
"Nyonya dimana?" tanya Bian kepada perawat Nina.
"Di dapur, Tuan," Perawat Nina menunduk, dia tak berani menatap Bian.