Mumut berdiri dari duduknya dan berniat untuk mencium pipinya saat Bian membuka matanya dan terlihat sangat terkejut dengan wajah mereka yang hanya berjarak beberapa senti saja. Mumut terkejut sekaligus gembira melihat Bian membuka matanya. Dia segera memberikan senyum termanis pada suaminya dan menjauhkan wajahnya sambil tersipu. Mumut menjadi terkejut saat Bian hanya menatapnya dingin tanpa senyum sama sekali. Tatapan Bian kepada Mumut seperti tatapan Bian pada orang-orang di sekelilingnya, dingin dan tanpa perasaan! Sebuah ketakutan merayap di dada Mumut, mungkinkah Bian mengalami amnesia karena benturan di kepalanya?
"Kamu siapa?" tanya Bian dingin.
Mumut kembali duduk di kursi dengan lemas, Mumut memejamkan matanya karena air mata terasa memenuhinya. Dia merasa hatinya sakit seperti ada sesuatu yang tajam menusuk jantungnya.
"Aku... Mutiara istri kamu, Sayang," Mengabaikan sakit hatinya Mumut tersenyum manis pada Bian.
"Istri?" Bian mengernyitkan keningnya.