Mumut merasa beruntung ketika akhirnya lelaki itu membuka tutup matanya, lelaki di depannya menyeringai menatapnya drngan tatapan yang keji. Mumut berusaha menghindar dari laki-laki itu dan berlari ke arah suara tangisan Bima yang berada di ruangan sebelah mereka tapi dia menjadi sangat kecewa dan sedih saat mengetahui suara itu berasal dari sebuah alat perekam.