Chereads / YangTerpilih (YTP) / Chapter 52 - Diluar Rencana

Chapter 52 - Diluar Rencana

"Terima kasih ya dok"

"Sama sama na, mulai sekarang ingat ya jangan menahan beban sendirian. Bahagianya orang lain bukan tanggung jawabmu. Yang utama kamu harus membahagiakan diri kamu dulu baru orang lain. Bagaimana orang lain akan bahagia dengan kamu, jika kamu sendiri tidak bahagia dengan diri kamu? ya kan?" ucap dr. Afifa sembari tersenyum

"Baik dok" jawab Yumna

๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น

"Saat ini sayaa tidak mau meresepkan obat apapun, hanya cukup apa yang saya sampaikan tadi kamu lakukan pasti akan membaik. Jadwal konsul selanjutnya nanti cukup 1 bulan sekali"

"Makasih ya dokter Afifa sudah mendengar keluh kesah saya"

"Sama-sama Yumna, o ya ini kita gak sesi konsultasi panggil Afifa saja ya" ungkap Afifa

"Oke, setelah ini sibuk nggak? Ayo kita makan di luar" ajak Yumna dengan tulus

"Maaf sekali na, aku belum bisa. Next time ya"

"Ya udah nanti kapan-kapan kabari aku sama mas Arsya aja fa"

"Oke"

"Aku pamit ya, assalamu'alaikum"

"Waalaikum salam, hati-hati na" Yumna mengangguk dan keluar ruangan.

Masih dengan menunduk tapi perasaannya kini sudah lega, beban di pundaknya seakan luntur. Saat berbalik badan mendapati Arsya sudah berada di belakangnya.

"Mas Arsya?"

"Hallo sayang, maaf ya aku telat tadi nggak jemput kamu" ungkap Arsya tersenyum menawan

"Tidak masalah kok mas, Tata hanya khawatir mas Arsya kenapa-napa dari semalem nggak balas pesan Tata"

"Semalem pulang ketiduran hpnya lowbat sayang"

"Mas Arsya udah lama di sini? Kok nggak masuk aja tadi?"

"Emm belum kok baru sampai. Bagaimana tadi, lancar?"

"Alhamdulillah mas lancar, udah mendingan"

"Alhamdulillah kalau begitu, jangan banyak pikiran ya nggak baik loh. Jangan overthingking. Kalau ada masalah bilang aja sama mas"

"Iya sayangku yang bawel udah ah kita keluar aja yuk, Tata laper"

"Hobby makan tapi badan masih aja gak mau gemuk"

"Bahagia dong, makan banyak gak takut gemuk. Mas udah packing belum kalau belum biar Tata packingin bajunya" tanya Yumna

"Udah kok sayang, baju udah di siapkan di mobil. Kita makan di langganan kamu aja ya, terus mas anter ke kos baru deh sore ini pulang ke Malang "

"Nggak capek emang? pulangnya sendiri apa sama dokter lain mas?"

"Capek si tapi bisa ketemu kesayangan apa sih yang nggak. Hehe. Pulang sama dokter Doni, yang lain masih stay di Surabaya sampai lusa"

"Hallah bisa bae gombalnya kesayangan Tata"

"Idih tumben"

"Tumben kenapa mas?"

"Tumben ada embel-embel sayang"

"Hehe emang gak boleh? kan sama cami sendiri"

"Boleh sayang boleh, dengan senang hati. Sekali lagi dong mas mau denger !"

"No"

"Ayolah"

"Tidak sayang tidak" haha

Mereka melanjutkan gurauan dan perdebatan kecil di dalam mobil menuju ke resto langganan Yumna untuk makan siang. Setelah selesai kemudian Arsya mengantar Yumna ke kos dan pulang ke Malang bersama dokter Doni sesuai rencana.

Beberapa hari berlalu, mereka melanjutkan rutinitas seperti biasanya. Arsya dengan kesibukannya di RS dan Yumna melanjutkan pekerjaannya sebelum resign seminggu lagi. Kabar virus yang melanda Indonesia semakin hari semakin memburuk. Banyak pasien yang akhirnya terpapar virus tersebut dan berpotensi menularkan ke orang lain. Pemerintah menginstruksikan kegiatan dilakukan di rumah agar tidak ada banyak kerumunan sehingga meminimalisir tertularnya virus tersebut. Banyak perusahaan yang memberlakukan kegiatan WFH dan tidak jarang perusahaan gulung tikar serta memberhentikan karyawannya. RS di seluruh Indonesia semakin sibuk dan melengkapi para tenaga medis dengan APD agar tidak tertular virus yang mematikan itu. Beberapa upaya dan waktu berlalu tapi justru semakin banyak kasus penularan yang terjadi. Pemerintah akhirnya melarang masyarakat di Indonesia untuk bepergian ke luar kota agar mengurangi intensitas tertularnya virus tersebut. Pemerintah juga melarang adanya pesta pernikahan dan konser-konser untuk sementara waktu.

Rencana yang awalnya akan resign seminggu lagi untuk pulang ke rumah persiapan pernikahannya yang semakin dekat, Yumna mengurungkan niat tersebut dan memilih tetap bertahan meskipun berat. Setelah konsultasi dengan ayah dan bunda serta berunding dengan Arsya mereka memutuskan menunda pernikahannya sampai kondisi stabil. Arsya bahkan tidak banyk waktu untuk beristirahat karena kondisi RS. Tidak bisa selalu pulang ke rumah gataupun mengunjungi ayah bunda Yumna. Selain karena jadwal yangpadat Arsya juga menjaga agar orang-orang yang di cintainya juga sehat. Karena pekerjaannya yang rawan bertemu dengan banyak orang terutama di RS tidak menutup kemungkinan bisa menjadi jalan menularkan virus tersebut. Untuk itu Arsya menjaga jarak untuk tidak saling bertemu dengan keluarganya atau keluarga Yumna di Malang.

๐Ÿ“ฑ: "Assalamu'alaikum" Yumna mengirim pesan kepada Arsya tapi tak kunjung mendapat balasan.

Masih tidak ada jawaban hingga berhari-hari. Yumna semakin khawatir tetapi berusaha tenang. Bagaimanapun pekerjaan dokter saat ini memang sedang sibuk-sibuknya. Jangankan untuk membalas pesan bahkan untuk makan atau sekedar memejamkan mata saja mungkin tidak sempat.

**Beberapa hari berlalu ...

๐Ÿ“ฒ Hp Yumna berdering ...

"Mas Arsya" gumam Yumna melihat notif panggilan masuk

"Assalamu'alaikum mas"

"Wa'alaikumsalam sayang, maaf ya baru bisa kabarin kamu"

"Tidak apa-apa mas, alhamdulillah akhirnya ada kabar dari mas. Gimana mas Arsya sehat? Udah makan? Udah istirahat?"

"Alhamdulillah sayang, tanyanya satu-satu to"

"Habisnya Yumna khawatir, gimana keadaan disana sekarang mas?"

"Alhamdulillah disini masih aman, intensitas yang tinggi justru di Surabaya. Kamu jangan keluar kos kalau nggak penting yang, sekarang udah jadi WFH?"

"Iya mas sayang, alhamdulillah WFH paling WFO seminggu sekali kok"

"Maaf ya"

"Maaf buat apa?"

"Maaf karena kondisi begini pernikahan kita jadi diundur"

"Ya mau bagaimana lagi mas, kondisi begini bukan kemauan mas atau Yumna kan?. Insya allah yang terbaik bagi kita. Semoga cepat berlalu ya mas, supaya Yumna bisa pulang mas juga punya waktu nggak kaya sekarang"

"Aamiin, jangan lupa jaga kesehatannya" tutur Arsya

"Mas juga jangan lupa banyakin istirahatnya, kalau sakit siapa yang rawat coba?"

"Kan ada banyak perawat disini"

"Oh gitu, yaudah nikah sama perawat aja yang bisa ngerawat kalau sakit" Yumna cemburu

"Haha malah ngambek, becanda dek. Mas sudah jatuh cinta sama wanita cuek tapi perhatian. Wanita yang keibuan, jago masak tapi galak. Wanita itu berbeda dari yang lain. Tapi ada yang tidak di ketahui banyak orang"

"Apa itu?

"Anak bungsu yang mandiri dan tangguh jarang ngeluh, tapi rapuh"

"Waah beruntungnya wanita itu ya mas? Kok mas mau sih?" Mata Yumna sudah berkaca-kaca

"Daya tariknya luar biasa. Nggak ada yang bisa gantiin Yumna Hanasta Briliannisa dihati mas"

"Hah malah jadi gombal"

"Serius sayang. Meskipun kamu terlihat baik-baik saja, tapi nggak demikian kan? Sebenarnya dek mas menyesal"

"Kenapa?"

"Mas menyesal kita baru dipertemukan, mas menyesal tidak ada disaat kamu butuhkan, mas menyesal pernikahan kita ditunda"

"Mas tahu nggak apa yang buat Tata bahagia sekarang?" Arsya diam hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu

"Karena Tata dipertemukan dengan mas Arsya diwaktu terbaik. Meskipun banyak rintangan sebelum akhirnya bertemu dan jatuh cinta dengan mas Arsya, pada akhirnya Allah memilihkan lelaki yang terbaik untuk mendampingi Tata. Terima kasih telah hadir dikehidupan Tata, terima kasih telah berhasil mencairkan kebekuan hatiku" ucap Yumna dengan sungguh-sungguh.

"Waah dapat kata-kata dari mana? Kok malah jadi kamu yang so sweet dek?"

๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

Novel ini juga bisa dibaca di kwikku @kemala_7842 dengan judul Yang Terpilih (YTP)