Chereads / KAISAR DUA DUNIA / Chapter 2 - 2. aku seorang pangeran berbakat

Chapter 2 - 2. aku seorang pangeran berbakat

Benua arca adalah benua terbesar di dunia ini. Di mana berbagai ras hidup seperti, Manusia, Elf, Kurcaci, Beatsmen dan beberapa ras yang masih misterius. Dari banyaknya ras hanya manusialah yang paling menguasai sebagian besar dari benua itu.

Di bagian barat benua terdapat sebuah kerajaan bernama, WESTERA. Yang dipimpin oleh raja, Roman Van Lester. Raja memiliki Tiga orang putra dan satu orang putri mereka dari yang tertua bernama, Julius, Marcus, Alex, dan yang termuda Veronica.

Di sebuah kamar di dalam istana seorang anak laki-laki terbaring lemas seolah tidak akan pernah bangun, dia adalah pangeran ketiga yang bernama Alex Van Lester. Dia telah dalam keadaan koma selama tiga tahun.

Di pagi hari saat pelayan hendak membersihkan kamar pangeran. Dia terkejut karena mata pangeran bergetar dan perlahan membuka matanya.

"DEMI PARA DEWA, PANGERAN TELAH BANGUN DARI KOMA NYA!!!" Teriak pelayan yang terkejut. "aku harus memberitahu yang mulia raja kabar gembira ini." Kata pelayan sambil bergegas keluar dari kamar pangeran.

"Aduh... kepalaku sakit, hei Zein kenapa kepalaku pusing setelah berpindah?" kata Alex alias Jani sambil mengeluh kepada zein.

"ini adalah akibat penyatuan ingatan antara master dan Alex, master misi pertama telah selesai. Apa master mau mengambil hadiahnya ?" jawab Zein.

"oke Zein tambahkan 65 poin ke kekuatan dan tambahkan sisanya ke daya tahan."

"telah ditambahkan, master apakah anda ingin melakukan sinkronisasi jiwa dengan Alex?"

"Sinkronisasi jiwa, apa itu?"

"menggabungkan sisa jiwa Alex ke dalam jiwa master. Alasan kenapa Alex sampai koma adalah akibat kebangkitan sihir yang terlalu kuat sehingga menghancurkan jiwa Alex."

Merasa kasihan kepada pangeran Alex, Jani berkata dalam hatinya. "pangeran yang malang, mati karena terlalu berbakat. Tunggu dulu-" Jani tiba-tiba mulai ketakutan dan mencoba bertanya pada Zein " Zein bukankah aku akan mati kalau mendapatkan kekuatan Alex?"

" jangan khawatir master efek dari kebangkitan sihir sudah berkurang, hanya master harus menanggung sedikit rasa sakit dari proses perpindahan kekuatan itu."

" aku akan menerimanya asalkan itu tidak membunuhku."

MEMULAI SINKRONISASI JIWA..

" AKHHHH...."

Rasa sakit mulai menyerang Jani dengan kuat.

10%

30%

60%

100%

SINKRONISASI JIWA TELAH BERHASIL...

MANA TELAH TERBUKA

KECOCOKAN SIHIR TERSEDIA

SELAMAT MASTER TELAH MEMBUKA TITLE BARU " SANG PENGUASA SIHIR"

SEKARANG MASTER BISA MENGUNAKAN SIHIR DI BUMI MAUPUN DI BENUA ARCA.

" hahaha.... Ini sepadan dengan rasa sakitnya, ngomong-ngomong kenapa pelayan itu lama sekali yaa ?" kata Alex sambil mencoba untuk duduk dan melihat kamarnya.

"Dari pada nunggu pelayan itu balik lebih baik aku mengecek statusku dulu" pikir Alex sambil

mencoba menyentuh layar virtual di depannya.

STATUS:

NAMA MASTER: JANI

UMUR: 18

LEVEL: 0

KEKUATAN: 105

MANA: 1000

DAYA TAHAN: 95

KELINCAHAN: 60

REFLEKS: 60

KECERDASAN: 130

KEBERUNTUNGAN: 70

KECOCOKAN SIHIR:

Sihir api: level 3.

Sihir air: level 1

Sihir tanah: level 1

Sihir angin: level 1

Sihir petir: level 1

Sihir darah: level 1

Sihir putih: level 1

Sihir hitam: level 1

Sihir ruang: level 1

TITLE:-GOLDEN POKER FACE alias MR.GOLD ( sebuah title yang didapatkan berkat keahlian master dalam berbisnis saham. Keuntungan title ini dapat mempermudah negosiasi bisnis sebanyak 50%).

-SANG PENGUASA SIHIR (sebuah title yang di anugerah kan oleh dewa dunia arca. Keuntungan title ini dapat menggunakan sihir tanpa mengucapkan mantra.)

" 9 unsur !? Aku bisa menggunakan 9 unsur sihir berbeda ? Hahaha...aku memang Jenius entah di bumi atau di sini."

Saking senangnya dengan statusnya saat ini, Alex lupa bahwa beberapa detik yang lalu dia mengalami rasa sakit yang hampir membunuhnya.

AULA ISTANA

Di saat raja dan ratu ketiga sedang berdiskusi dengan para menteri. Seorang pelayan datang dengan tergesa-gesa mengganggu diskusi mereka.

" Yang mulia raja....yang mulia ratu, ada berita penting yang hamba ingin sampaikan."

" LANCANG!! sekali seorang pelayan mengganggu rapat ini." Teriak salah satu jendral.

" tahan Dom." Kata raja sambil mengajar tangannya untuk menghentikan jendral tersebut dan melanjutkan "tenangkan dirimu pelayan dan sampaikan apa berita penting itu?"

"baik yang mulia, berita itu adalah pangeran ketiga telah sadar dari komanya." Jawab pelayan dengan tenang.

"APA!?" semua orang yang ada di aula istana terkejut dengan berita tersebut.

Sebelum yang lain tersadar dari berita itu, ratu yang ada di samping raja menghilang dan muncul di depan pelayan dengan menggunakan sihir ruang teleportasi.

" ANAKKU...APA BENAR DIA SUDAH SADAR!?" tanya ratu ketiga (ibunya Alex) sambil mengguncang bahu pelayan tersebut.

"betul ratu pangeran telah sadar." Jawab pelayan sambil menahan rasa pusing akibat guncangan ratu.

" Baiklah, kau pergi ke dapur suruh koki kerajaan menyiapkan masakan daging dan kembali ke kamar pangeran sambil membawa segelas air, apa kau mengerti ?"

" dimengerti yang mulia ratu" jawab pelayan dan bergegas pergi menuju dapur.

Ratu yang segera ingin menemui anaknya langsung pamit pada suami tercintanya yaitu sang raja sendiri." Rajaku aku mohon izin pamit menemui anakku"

Dia langsung teleportasi menuju lorong dekat kamar pangeran. dia tahu, bahwa dia tidak bisa langsung teleportasi ke kamar karena ada sihir pelindung yang meniadakan sihir untuk melindungi anak kesayangannya.

KEMBALI KE KAMAR

Alex yang sudah tenang dari kegembiraan terhadap statusnya tiba-tiba dikejutkan suara dobrakkan pintu dan melihat siapa itu.

"Ibu?" panggil Alex setelah melihat wanita yang mendobrak pintu itu muncul.

Ratu yang sudah memasuki kamar Mendengar suara yang belum dia dengar selama tiga tahun langsung memeluk erat Alex yang duduk lemas di tempat tidur dan perlahan berkata.

"maafkan ibu, jika ibu tidak memaksamu melakukan ritual kebangkitan sihir mungkin tidak akan jadi begini"

Merasakan hangatnya pelukan ibunya, Alex berkata "apa yang ibu katakan, aku tidak pernah menyalahkan ibu," Alex mencoba meyakinkan ibunya. "bahkan aku sangat bersyukur, lihatlah Bu"

Alex menunjukkan tangan kanannya yang terdapat lima unsur dasar di ujung jarinya sebagai bukti bahwa dia bisa menggunakan lebih dari satu unsur.

"Lima unsur?, Anakku bisa menggunakan lima unsur berbeda!" Ratu terkejut dengan bakat Anaknya.

" Bukan itu saja Bu, lihat tangan kiriku juga."

Alex pun juga menunjukkan tangan kirinya yang terdapat empat unsur lainnya yang tergolong langka.

Melihat tangan kiri Anaknya, Ratu di buat lebih terkejut lagi dan berkata. "Empat unsur langka!?"

Melihat wajah ibunya, Yang masih dalam keadaan terkejut. Alex tersenyum dan berkata. "Jadi ibu tidak perlu lagi menyalahkan diri ibu sendiri."

Mendengar perkataan Anaknya yang tulus, Ratu juga tersenyum dan berkata. "Hanya ada rasa bangga di dalam diri Ibu sekarang."

Alex merasa lega melihat Ibunya tersenyum kembali, dia mulai memohon kepada ibunya.

"Bu, tolong rahasiakan bakatku ini dari siapa pun termasuk dari ayah, boleh?"

"kenapa kau ingin merahasiakannya, Nak?"

"Aku ingin buat kejutan untuk ayah. Dan walau pun dia tahu, Aku pasti tidak akan di izinkan keluar dari istana"

"Hm, Kau benar itu memang sifat ayahmu. Baiklah, Aku tidak akan memberitahu ayahmu soal bakatku itu."

Beberapa saat kemudian pelayan masuk dengan mengetuk pintu sambil membawa air putih dan menyajikannya kepada ratu.

Ratu pun mengambil gelas itu dan memberikannya kepada Alex sambil berkata.

"Nak, minumlah dulu."

"terima kasih, Bu."

Melihat pangeran yang sudah sadar dari komanya, Pelayan itu membungkuk dan berkata. "Selamat atas kesembuhanmu, Pangeran"

" Terima kasih, Bernard" jawab Alex kepada pelayan yang sudah dia kenal sejak lama.

Tiba-tiba perut Alex berbunyi karena lapar.

Melihat anaknya mulai lapar ratu bertanya kepada Bernard. "Bernard, apa makanan sudah siap?"

"sebentar lagi akan segera siap, Yang mulia ratu"

"baik, kami akan menunggu di ruang makan"

Selesai berbicara dengan Bernard, Ratu berbalik ke arah Alex dan bertanya.

"Nak apa kau bisa berjalan?"

Alex malu pada dirinya yang masih dalam keadaan lemah hanya bisa menggelengkan kepala kepada ibunya.

"Biar ibu gendong kamu," Ratu pun menunjukkan punggungnya kepada Alex dan berkata "Naiklah."

Alex dengan perlahan menaiki punggung ibunya

Dan Ratu pun pergi ke ruang makan sambil menggendong Alex di punggungnya.