"Di mana ini?" ucap seseorang di dalam kegelapan.
Aku mencari sesuatu dalam ingatanku untuk menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Lampu-lampu mulai menyala, untuk sesaat mataku merasakan perih... benar, aku mulai mengingatnya.
Dunia ini bukanlah sebuah game.
------------------------------------------------------------------------
Beberapa saat sebelumnya...
Sebuah lubang muncul di antara kaki-ku dan membuatku jatuh ke dalamnya.
Saat aku membuka mata bulatku, hal yang terpampang di hadapanku adalah langit biru cerah dengan awan terbentang jauh dari bawah kaki-ku.
Sensasi jatuh begitu terasa, gravitasi begitu kuat.
"Oi-oi apa-apaan ini?"
"Selamat datang Tuan di Dunia Amadeus. Aku inisia yang akan menjadi pemandu Tuan untuk sementara waktu."
Secara tiba-tiba seorang roh peri muncul yang membuatku terkejut hingga tubuhku berputar 360°.
"Jangan membuatku kaget!"
"Ah, maafkan saya Tuan." ucapnya saat mengelilingi kepalaku.
Hal yang dapat kuingat tentang roh peri adalah bahwa level dan kemampuan mereka dapat dibedakan dengan melihat warna aura yang menyelimuti mereka.
Itu di mulai dari yang terlemah dengan warna dasar kuning, merah dan biru dan semakin banyak warna yang dapat terpadu maka semakin kuat mereka. Dikatakan Ratu mereka memiliki warna seperti pelangi. Itu adalah peliharaan yang sangat langka yang bahkan tidak pernah ada yang melihatnya.
Dan roh peri yang bernama Inisia ini berwarna Biru, berarti dia merupakan salah-satu yang terlemah.
"Apakah tuan sudah mengetahui cara bertahan hidup di Dunia Amadeus?"
Ouh survey awalkah... Tentu saja, sebagai salah satu dari sepuluh pemain tingkat tinggi aku pasti mengetahuinya.
"Ya, tentu saja." jawabku sedikit sombong.
"Seperti yang diduga dari yang terpilih, Tuan pasti tidak akan mati dengan hanya jatuh dari ketinggian ini." ucapnya dengan senyum manis.
"Hah? Apa maksudmu mati?"
"Mati ya mati, jika HP tuan mencapai 0 maka tuan akan mati. Namun, Inisia yakin bahwa tuan pasti memiliki cara untuk bertahan dengan hanya 1000 HP."
"Hey, bukannya di Amadeus ini jatuh dari ketinggian tidak akan mengurangi HP?"
"Apa yang Tuan bicarakan? Di DUNIA MANAPUN --seseorang akan mengalami luka jika terjatuh bukan?" dia tersenyum lagi, namun dengan ekspresi yg berbeda dari sebelumnya. Itu sedikit membuatku takut.
Apa maksudnya? Apakah ini perubahan pada game setelah Update? Seharusnya Pacth terbaru tidak memiliki keterangan seperti itu.
"Bukankah ini sederhana Tuan, di dunia Tuan pun orang yang tidak mampu bertahan akan mati."
"hah?"
Pada saat itu dia mulai menjelaskan hal-hal yang tidak masuk akal --bagi dunia game Amadeus-- yang membuatku ingin untuk memasang wajah kesal.
"Seorang yang jatuh dari ketinggian akan mati, orang yang tenggelam akan mati dan ah... dalam kasus kematian Tuan, tidak bisa bernafas mati ."
"Kematianku? apa yang kau bicarakan?"
"Bukankah saya telah menjelaskan pada Tuan saat pertama kali kita bertemu bahwa Tuan telah diciptakan kembali."
AHHHHHHHH.... Keparat! Lelucon macam apa ini? Aku tidak berpikir Pihak pengembang akan membuat hal seperti ini... tapi semua ini terasa begitu nyata.
"Bukankah ini hanya sebuah game? Lagi pula bagaimana aku bisa mati?"
"Sudah jelas, kan? Mindmeter mu telah anjlok dan kau memaksakannya terus menerus dan karena hal itu pikiranmu terlalu terbebani dan tubuhmu mulai tidak dapat bekerja dengan baik bahkan untuk bernafas."
Seperti yang aku duga. Itu sangat menyedihkan, tapi... seharusnya ada fitur MR Box yang dapat mengatasi hal seperti ini.
"Hey...."
"Ah Berisik ya, Lihatlah! Tuan telah dekat dengan Tanah." Roh peri itu memotong kata-kata ku dengan kasar.
Sial! apa yang harus ku lakukan?
Awan mulai mendekat dan aku mulai menembus lapisan awan teratas dan terus hingga ke awan yang di bawahnya.
Beruntung bagiku bukanlah awan kumolonimbus yang ada di sana. Awan kumolonimbus adalah awan yang dapat di panggil melalui mantra tingkat S [Cloudloud]. Efeknya mampu mengurangi HP minimal 3.000 bahkan jika diarahkan ke pemula bisa menjadi 300.000.
Di dalam game Amadeus, setiap serangan akan memastikan mengurangi HP walau sekiranya hanya 100 poin HP yang berkurang.
Jadi untuk kali ini, meski aku bisa mengimbangi pertahananku untuk menahan daya hantam antara aku dan tanah, maka aku akan kehilangan 100 HP.
Sial!! jika terus seperti ini Defense-ku tidak akan bisa bertahan dan HP ku hanya 1.000 ... jika saja...
Sebuah lampu terwujud diatas kepalaku, itu adalah ekspresi ke-29 yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki ide yang bagus.
"Oy Inisia! Bagaimana aku bisa memakai perlengkapanku?"
"Tuan hanya perlu untuk mengucapkan 'pakai' dan nama perlengkapan atau itemnya... kode fungsi tergantung sesuatu yang akan Tuan gunakan."
"yang benar saja?" ujarku dengan kesal.
Ini benar-benar berbeda dengan dunia game Amadeus yang aku ketahui.
Selain itu, Aku tidak terlalu ingat nama-nama perlengkapan atau itemku.
"Tidak ada gunanya, gunakan saja yang aku ingat... pakai_Jubah singa api "
<
Seperti yang aku duga, perlengkapan yang aku pakai dalam avatarku sebelumnya telah tidak ada.
Meski aku ingin untuk memakai apa yang ada di gudang, aku tidak terlalu ingat nama-namanya. Memakai pakian tutorial pun tidak akan berguna, setidaknya butuh Item tingkat prajurit tertinggi atau item tingkat ksatria untuk bertahan di situasi ini.
"Inisia, bagaimana untuk memeriksa item gudang?"
"Sayangnya anda hanya bisa melihat hal tersebut ketika tidak berada dalam mode pertempuran."
"Mode pertempuran?"
Tidak ada waktu untuk memikirkan hal tersebut. Aku mulai mencoba mengingat semua item atau perlengkapan yang ku ketahui.
Itu benar! Aku cukup menyebutkan item tingkat Raja yang jumlahnya cukup sedikit, setidaknya aku mungkin mendapatkan satu saat membuka Mysterious pandora.
Setelahnya aku menyebutkan hingga 7 nama dan berhasil memanggil sebuah helm atau mungkin lebih tepatnya topeng.
Ini adalah item yang paling kuingat, selain bentuknya yang menarik perhatianku skill unik yang dimilikinya pun cukup membuatku terkesan. Bisa mendapatkannya itu bagai keajaiban bagiku.
"pakai_topeng polos"
<
<< +100.000 MP >>
<< +100.000 DEF >>
<< +350.000 MATK >>
<< +150.000 MDEF >>
<< +10.000 HP >>
Seperti yang di kira dari item tingkat Raja.
"Sekarang, mungkinkah aku dapat bertahan?"
Saat awan lapisan terbawah telah terlewati, aku medapati bahwa sebuah tanah runcing yang begitu banyak menantiku.
"Sialan!!!" Teriakku seakan ingin menangis.
Namun pada saat itu Inisia berkata yang membuatku tenang.
"Kenapa kau tidak menggunakan 'Bulu teleportasi'?"
"Kau benar! ah... aku lupa kalau aku adalah magic caster yang memakai mantra Dimension Teleportal."
"Tenang, aku yakin Dewa telah memberimu satu saat di ruang persiapan."
"sungguh?"
Tanpa basa-basi, Aku mulai menggunakannya dan berpindah tempat ke sebuah ruang yang gelap.
"Aku tidak bisa me-"
Sebelum menyelesaikan perkataan yang terkumpul di mulutku, tubuhku akhirnya menimpa tanah dan mengeluarkan sebuah bunyi benturan 'Bruggg!' dan tanah pun retak di sekitar areaku jatuh.
Ini sungguh sakit... mataku mulai lemas dan tubuhku mengerang kesakitan. Suara-suara sebuah portal terbuat dan langkah kaki seseorang tanpa arah terdengar, namun tubuhku sudah tak kuat untuk bereaksi.
"[Heal Potensial; Maximal]"
Rasanya lebih baik, aku bisa tidur sekarang.