Chereads / Hope Is A Dream / Chapter 3 - #3 TCV

Chapter 3 - #3 TCV

Kila tertawa setelah mendengar suara seseorang dari balik telepon yang ternyara orang itu adalah Lucas. Sebenarnya, Kila tertegun sejenak mendengar suara Lucas yang berat dan sexy tersebut.

"Suaramu cempreng sekali!" ujar Lucas membuat Kila tambah keras tertawa. Setelah puas tertawa Kila pun mulai tenang dan menjawab

"Kau sangat kurang ajar berkata seperti itu Dulu ada pelanggan yang bilang suaraku merdu!" Bela Kila yang tidak terima suaranya yang dikatakan cempreng oleh Lucas.

"Hahahaha, aku rasa itu karena headset yang kau pakai berkualitas bagus" Jawab Lucas sambil tertawa.

Kila terdiam setelah mendengar suara Lucas yang pada saat tertawa terdengar sangat merdu di telinganya.

"Hei, kau tidak boleh memanfaatkan aset perusahaan seperti ini!" Kila berkata berusaha untuk berbicara setelah dia terdiam untuk mengalihkan pembicaraan. Dia baru menyadari nomor yang digunakan Lucas adalah nomor dari sebuah sistem di dunia call-center.

"Ah, tidak apa-apa, setidaknya gratis" Jawab Lucas spontan membuat Kila menyambutnya dengan tawa geli.

"Kau bilang kau masih ada di kantor tadi"

"Aku sudah pulang sejam yang lalu, tapi rasanya belum mengantuk, jadi aku belum memutuskan untuk pulang"

"Kau tadi masuk jam berapa?"

"Jam satu siang" Jawab Lucas

Kila menghitung, sembilan jam kerja berarti dia sudah sejak jam sepuluh tadi sudah log-off. Membayangkan dirinya juga pernah ada di posisi yang sama dengan Lucas. Menjalani hari-hari yang melelahkan dan membosankan

"Baiklah Kila, aku harus pulang sekarang. Tidurlah. Sleep well"

"Kau selalu mengucapkan sleep well" berkomentar Kila "Makasih" ucap Kila lirih. Kila membayangkan Lucas tersenyum di seberang sana dan segera mematikan telepon. Pada saat Kila hampir terlelap dalam mimpinya sebuah pesan masuk dan membangunkan Kila, Kila meraih ponselnya yang dia letakan di atas meja dan mendapati sebuah pesan dari Lucas.

"Kalau kau suka menulis, sebaiknya ikut komunitas TheCrowdVoice"

"Apa itu?"

"Komumitas untuk orang-orang yang suka menulis dan berbagi informasi"

"Baiklah, akan aku cek besok. Kau tidak tidur?" tanya Kila penasaran

"Insomniaku belum sembuh, tapi aku besok masuk pagi. Aku tidak yakin besok bisa bangun atau tidak" jawab Lucas

"Hahaha, pasang alarm saja, musik atau lagu yang paling tidak kau sukai, pasti kau langsung bangun setelah mendengarnya" Ide Kila

"Wah, ide bagus. Akan aku coba. Sleep well, Kila"

Berkomunikasi dengan Lucas sangat menyenangkan. Rasanya apapun menjadi begitu nyaman untuk dibicarakan, apapun bisa dibahas dan Kila menemukan banyak kesamaan dalam diri Lucas walaupun dia belum mengenal lebih jauh diri Lucas. Setidaknya Kila tahu mereka lahir di bulan dan tahun yang sama, Lucas lahir sehari sebelum hari Valentine. Ketika Kila mengetahui hal itu rasanya ada perasaan yang menghangat datang lagi, karena sepuluh hari sebelum ulang tahun Lucas, hari itu adalah ulang tahunnya sendiri. Jadi, Kila lebih tua sepuluh hari dibanding Lucas. Kila seperti menemukan dunia atau seseorang yang telah lama hilang. Terlalu berlebihan memang, namun itulah yang dirasakan Kila. Saat penciptaan manusia ke dunia, menurut sebuah legenda jaman dahulu, kita terlahir tidak sendiri. Sekalipun kita anak tunggal dalam keluarga, kita tetap tidak sendiri. Karena semua manusia memiliki tubuh kembar, atau jiwa lain kita yang pisah dari raganya, atau jiwa yang tidak terlihat. Tali pusar adalah salah satu kembaran kita yang pertama di dunia. Selain itu kita setidaknya memiliki lebih dari tujuh kembaran yang juga sama-sama tinggal di dunia, baik kita sadari maupun tidak. Kila sangat meyakini hal itu. Ka menganggap itu sebagai soulmate atau belahan jiwa. Kila percaya bahwa belahan jiwa tidak selalu harus berbeda jenis kelamin, namun dia bisa dalam wujud perempuan ataupun laki-laki. Dulu, memang Kila pernah menganggap bahwa belahan jiwa harus hidup bersamanya, setidaknya menjadi suaminya kelak, namun perlahan pengertian Kila mulai berbeda dan lebih mendalam. Dulu, Kila pernah menyukai seseorang sampai sembilan tahun saat Kila masih duduk di sekolah menengah ke atas, siang dan malam Kila menganggap orang itu sebagai belahan jiwanya, hingga setelah sembilan tahun Kila baru menyadari bahwa hal itu adalah sebuah obsesi bukan seseorang yang bisa dianggap sebagai belahan jiwa. Setelah jauh mengerti, Ka baru menyadari arti belahan jiwa yang sesungguhnya. Arti dari sehati dan sejiwa, arti dari belahan jiwa, tidak perlu mengatakan banyak hal namun seseorang yang kita ajak bicara sudah paham dan mengerti dengan tepat maksud kita. Kila pertama kali menemukan hal seperti itu pada diri Sera, sahabatnya sampai saat ini. Sera sangat memahami Kila seakan Sera adalah kembaran Kila yang dulu ternyata tertukar di Rumah Sakit. Tidak perlu dikatakan dengan jelas kepada Sera, Sera bahkan dapat memahaminya dengan baik, bahkan lebih dari Kila sendiri. Sering sekali ada momen dimana Kila hanya bisa menatap Sera penuh arti dan Sera kemudian bisa mengangguk atau tertawa menanggapi tatapan Kila, dan yang dikatakan oleh Sera kemudian pada Kila tepat seperti apa yang dipikirkan Kila.

(flashback : on)

"Kau ingin aku membawakan buku berjudul Hope itu saat aku ke Jambi lagi kan?" ucap Sera dengan senyum geli. Kila mengangguk antusias namun masih diam tanpa suara.

"Aku tahu kau selalu menyukai segala yang berbentuk harapan, mimpi dan apapun itu yang berhubungan dengan ketidakpastian," ucap Sera. Kila hanya bisa tertawa.

(flashback : off)

Perlahan, Kila juga menemukan sesuatu da lam diri Lucas yang serupa dengan dirinya. Walaupun Kila dan Lucas belum pernah bertemu, namun Kila percaya bahwa Lucas adalah manusia yang diutus dewa untuk menghiburnya di kala semua dunianya serba absurd dan sulit.

Saat istirahat siang ini, Kila duduk tenang di mejanya, sambil makan sandwich dengan isi telur mata sapi buatannya tadi pagi Kila melirik ke tempat dimana Junl berada. Hmm, apa yang dia lakukan? Pikir Kila. Kemudia dia teringat akan komunitas yang di sarankan oleh Lucas kepadanya dan dia. Kila segera membuka link yang diberikan oleh Lucas -The Crowd Voice's- Kila mulai register dan membaca penjelasan yang diberikan. Ini sebuah tempat komunitas berbagi hal-hal menarik, Kila serius mengamati semua penjelasan di sana. Terus terang saja Kila bosan juga dengan social media yang selalu menampilkan hal yang itu-itu saja membosankan. Banyak sekali hal yang dicurahkan secara gamblang, memaki dan mengumpat orang lain bankan menjadi hal yang sangat biasa Kila sangat penasaran dengan link yang diberikan oleh Lucaa ini, Kila mendaftar dengan nama Kila Permata dengan nomor anggota #19925. Kila mulai menjelajah dan menemukan banyak sekali informasi menarik. Dari mulai berbagi gambar kucing-kucing lucu sampai pembahasan mengenal sosial-politik, game budaya, semua ada di sana. Kila mulai memahami peraturan yang tertera di forum tersebut dan mencari nama Lucas Wijaya di sana. Kila tersenyum, Lucas menggunakan nama aslinya, Lucas dengan nomor anggota #13288. Sepertinya ini hal yang menyenangkan dan sesuatu yang baru untuk dunia Kila yang akhir-akhir ini membosankan Kila memulai hal yang mudah dan menuliskan sesuatu sebagai salam perkenalannya di forum tersebut. Beberapa saat kemudian ada yang berkomentar di dalam biliknya. Kila semakin tersenyum karena yang memberikan komentar adalah para senior di sana, terlihat dari nomor registrasi yang tertera pada masing masing anggota yang nomor anggotanya lebih kecil dari yang dia punya. Kila sekali lagi merasa menemukan sebuah dunia menyenangkan yang hilang telah kembali padanya kini. Kila semakin tertarik untuk mempelajari lebih jauh mengenai temuannya hari ini. Sebelum meneliti lebih lanjut Kila meraih ponselnya yang sedang di charger dan mengetik pesan kepada Lucas.

"Lucas, makasih sudah mengenalkan aku ke The Crowd Voice. Menarik sekali"

"Semoga kau betah di sana, Kila"