Chereads / kembalinya sang naga hitam / Chapter 3 - kekuatan yang hilang

Chapter 3 - kekuatan yang hilang

Terdengar suara bell sekolah berdering kencang, tanda jam pelajaran berakhir dan waktunya untuk pulang. ribert pun tersadar dari lamunannya, setelah berfikir keras kenapa ia bisa kembali ke masa lalunya. sementara tingkat unlimited god power adalah hidup dalam kekekalan dan mengatur segalanya.

"oi gibert..!! ayo pulang", ajak temannya dengan suara keras dan sedikit mengagetkan gibert yang masih tercengang seakan ia belum bisa menerima apa yang menimpanya. "oi...iya sebentar". jawab gibert pelan.

teman itu adalah radit, seorang teman juga sahabat gibert sejak kecil.

Saat ini gibert adalah seorang siswa kelas 3 SMP, sebentar lagi dia akan beranjak ke jenjang berikutnya. Dan kekuatan gibert masih sama dengan manusia pada umumnya, akan tetapi saat ini ia mempunyai ingatan juga pengetahuan seorang yang sudah berlevel god power.

god power adalah ilmu kekuatan dewa yang hanya bisa terjadi di dunua para dewa, sementara di dunia manusia kukuatan pengendali unsur hanya sebatas penguasaan pada inti dari roh masing2 unsur, yaitu : air, api, tanah, angin, kayu, bumi. tingkatan-tingkatan tiap-tiap unsur memeliki puncak dan itu di sebut spirit ruler, dan tingkan yang tertinggi adalah gabungan dari semua unsur spirit ruler yaitu master of spirit ruler.

spirit-spirit tersebut bisa membentuk berbagai bentuk kekuatan batin dari tiap-tiap penggunanya dan yang paling terkuat adalah bentuk naga.

"dit, kamu pulang dulu saja...aku masih ada keperluan sebentar". kata gibert sambil berjalan bersama radit.

" males ahhh...gimana kalau aku yang temenin???, lagi bete soalnya di rumah". tolak radit dengan nada candaannya.

"emang mau kemana sih??? kok kayaknya main rahasia-rahasian segala??" tambahnya.

Tujuan gibert adalah untuk menyendiri dan masuk keranah dewa dalam dirinya dan memeriksa sebab-sebab kembalinya dirinya ke masa lalu. akan tetapi gibert pun meragukan apa dia msh bisa melakukannya atau dia harus benar-benar kembali ke titik nol.

"ya sudahlah, ayo ikut aja...tapi aku mau menyendiri dan jangan menggangguku ada yang harus aku lakukan dan g usah kepo!!, lakukan semau mu dan biar aku menyendiri. kalau kamu bisa terima syaratku, kamu bisa ikut", tegas gibert.

"heeeemmm jadi, makin penasaran...tp ya sudahlah. ok...!! deal,,,,!!" sambil merangkul pundak gibert.

mereka pun berjalan ke bukit yang ada di belakang sekolah, sesekali keluarlah candaan radit yang sedikit menghibur gibert hingga ia sejeknak terlupa dengan permasalah yang sedang ia pikirkan.

akhirnya meraka pun sampai di puncak bukit di belakang sekolah itu..

"sekarang, aku mau menyendiri si sana dan jangan mendekatiku sebelum aku selesai, dan kamu lakukan semau mu kecuali sesuatu yang ku larang". kata gibert dengan tegas dan menunjuk ke arah batu di tepian puncak bukit.

"wokey lah..., aku mau melukis pemandangan alam sekitar...meski aku g tau akan jadi apa lukisan itu, bagus apa hancur..yang pening melukis hahaha". jawab radit dengan suara keras dan lantang.

gibert pun duduk bersila di atas batu..dan memulai berkonsentrasi.

dan mulailah ia membuka gerbang ranah dewa dalam dirinya. dan tiba-tiba "uhuks"ribert pun muntah darah karena kekuatannya belum cukup untuk masuk ke situ.

"sial...!!! ternyata aku benar-benar harus kembali ke awal". ucapnya dalam hati sambil memukul batu yang menjadi tempatnya duduk.

tiba-tiba muncul sesosok naga hitam di benaknya. yang tidak lain naga hitam itu adalah jelmaan dirinya sendiri.

"unlimited god power adalah lenyap dan muncul kembali...wujud dari asal mula semua yang tercipta yaitu ketiadaan kemudian menjadi ada dan benar-benar ada huahahaha". kata naga hitam itu dan kemudian ia menghilang.

keringat dingin pun keluar dari tubuh ribert. badan manusia normalnya tak kuat menahan aura naga hitam dan akhirnya gibert pun pingsan.