Esok paginya, Milena menghampiri ruang kerja dokter Ames.
Mukanya cemberut melihat isi ruangannya kosong. Mungkin sedang keluar atau menemui beberapa dokter lainnya. Ia menghela napas panjang. Di tangannya tergenggam cokelat Dove. Milena akhirnya tahu apa itu kata 'mahal' di dunia manusia. David menjelaskannya ketika ia meminta tolong padanya agar membawakan 'cokelat mahal' sebagai hadiah permintaan maaf pada san dokter.
David tampak linglung sesaat, kemudian dengan canggung menjelaskan tentang sistem uang dalam dunia manusia. Apa itu jual-beli, uang, dan pasar. Selama ini ia tak memperhatikan semua itu. Milena mengira manusia memiliki sistem makanan seperti di dunia-nya: Jatah per individu, ditanggung oleh pihak kerajaan. Yang ada hanya ada sistem barter. Dan jika ingin lebih dari itu harus memiliki persetujuan dengan pihak kerajaan. Ketamakan adalah hal yang dibenci di dunia peri. Dan ketamakan adalah salah satu alasan kenapa hutan sering kali rusak.
Ada banyak macam peri di dunia, serta tugasnya masing-masing. Jenis peri bergantung dari daerah persebarannya. Milena dan kawanannya adalah jenis peri hutan yang memiliki tugas melindungi keseimbangan hutan. Kerap kali jika mereka tahu ada manusia yang berniat merusak hutan, maka mereka akan menakut-nakuti manusia tersebut. Biasanya dengan membuat mereka berhalusinasi, atau dengan merusak alat-alat mereka. Tak jarang jika manusia belum menyerah, mereka bekerja sama dengan makhluk mitos lainnya di hutan.
Mulutnya cemberut seketika memasuki ruangan, jika ia ingin bertahan di dunia manusia, itu artinya ia harus bekerja. Milena belum pernah merasakan yang namanya bekerja. Selama ini dia hanya bersenang-senang mengikuti egonya saja. Ya! Dia memiliki ego yang besar selama ini! Hanya ingin menuruti hatinya yang bebas. Tapi, apa salahnya itu? Semua tekanan dan harapan omong kosong pihak kerajaan membuatnya stres dan mengekang kebebasannya. Jika saja ia terlahir dari golongan peri biasa, dia tak harus mengalami semua ini. Mungkin saat ini ia sedang tertawa terbahak bersama Alfred dan teman-temannya, berkeluh kesah seperti pekerja lainnya dan bersorak gembira ketika mendapat bonus dari kerajaan. Mungkin ia akan mendapat julukan Milena Si Ceria, bukannya Milena Si Pemarah atau Si Pembuat onar!
Apa dia bisa bertahan di dunia manusia? Bagaimana ia menjalani hidupnya saat ini dan untuk seterusnya?
Langkah kakinya gontai menuju meja kerja dokter Ames. Dengan pelan meletakkan dua bungkus cokelat Dove di atas sebuah dokumen. Keningnya bertaut. Ada namanya tertulis di sana. Oh! Tentu dia bisa membaca tulisan manusia itu!
Ia mengamati keadaan sekitar. Tak ada siapapun. Di dunia manusia, rasanya sangat aneh jika ia ingin bertindak sesuka hatinya. Mungkin karena itu bukanlah dunianya. Dunia yang asing dan begitu luas, serta tak bisa ditebak.
Milena menelan ludah berat. Hatinya terasa berat untuk hanya sekedar mengintip isi dokumen itu, rasanya seperti sedang mencuri dari teman baik. Hal yang tercela menurut Milena meski ia seorang pembuat keonaran. Bahkan dirinya memiliki prinsip. Penjahat pun punya prinsip, bukan hanya orang baik saja.