Tubuh Ye Yan yang tinggi dan besar itu menjerat Lan Qianyu bagaikan perangkap di dalam pelukannya. Gadis itu bagaikan seekor burung kecil dalam sangkar yang tidak bisa lepas, tidak peduli bagaimanapun dia berusaha.
Pandangan Lan Qianyu menjadi kacau, dia tidak tahu harus melihat ke mana sehingga dia pun semakin panik.
Lan Qianyu mendorong Ye Yan dengan wajah yang memerah. Dia segera berbalik dan hendak kabur, namun Ye Yan bergegas menahannya. Matanya memandang ke bawah, dia baru menyadari kalau dia tanpa sengaja telah menyentuh luka di dadanya, "Ternyata sampai di di sini…"
"Lepaskan, lepaskan aku." Lan Qianyu berkata kacau, kedua tangannya mendorong Ye Yan dengan kuat, dan wajahnya merah seperti terbakar.
"Lan Qianyu…" Ye Yan memanggil namanya dengan lembut, suaranya bercampur dengan suara nafasnya yang berat dan kasar. Bola matanya yang berwarna amber terbakar oleh hawa nafsu sehingga berubah menjadi merah membara. Ye Yan menatap Lan Qianyu, kerongkongannya bergerak-gerak lalu berkata penuh cinta, "Aku menginginkanmu."
Lan Qianyu terkejut, dia lalu mendongak dan menatap Ye Yan dengan ngeri selama sesaat, kemudian dia berkata, "Aku hamil!"
"Memangnya ada yang bilang kalau hamil tidak boleh?" Ye Yan sedikit menaikkan alisnya. Satu tangannya memegang dagu Lan Qianyu dan mengangkat wajahnya dan memaksanya untuk menatapnya, "Aku akan melakukannya dengan lebih lembut."
"Tidak." Lan Qianyu sangat tegas, "Kau jangan macam-macam. Lepaskan aku."
"Buat apa kamu menolak? Kita akan segera menikah, nantinya hubungan suami istri juga tidak akan bisa dihindari lagi." Ye Yan berkata dengan tidak senang, "Kan kamu tidak mungkin menyuruhku menahannya seumur hidupku?"
"Di luar ada banyak perempuan, kamu bisa mencari siapa saja." Lan Qianyu mendorongnya sekuat tenaga. Dia berkeras menolak keintiman dari Ye Yan.
"Apa itu perkataanmu sebagai seorang istri??" Ye Yan semakin kuat memegangnya dan membuat dagunya mulai terasa sakit, "Kamu ingin aku mencari perempuan lain? Lalu kamu memanfaatkan kesempatan itu untuk berselingkuh dengan Xiao Han?"
"Kamu sinting, ya! Lepaskan aku, kalau tidak aku akan berteriak." Lan Qianyu mengerutkan keningnya dengan kesal. Ye Yan benar-benar keterlaluan, tiba-tiba mengatakan hal yang tidak menyenangkan seperti itu…
"Sudahlah, sekarang suasananya sedang bagus, kita jangan bertengkar."
Dalam sekejap mata, kemarahan di wajah Ye Yan yang tampan namun nakal itu menghilang dan digantikan oleh senyuman menggoda. Dia menatap Lan Qianyu dengan pandangan penuh arti, lalu berkata dengan misterius, "Lan Qianyu, waktu itu aku menyakitimu, aku jamin kali ini aku akan memperlakukanmu dengan lembut…"
Setelah itu, dia pun menyerang Lan Qianyu dengan ciumannya yang membara…
"Tidak tahu malu!" Lan Qianyu dengan cepat mengangkat lututnya dan dengan keras menendang selangkangan Ye Yan. Tetapi Ye Yan lebih sigap, tangannya bergerak cepat menangkap kaki Lan Qianyu yang kurus dan panjang sehingga membuatnya tidak dapat bergerak. Lan Qianyu berusaha melawan sambil terus berseru, "Lepaskan aku! Lepaskan aku!"
"Aku tahu kamu akan melakukan ini. Kamu kejam sekali, kalau tendanganmu sampai kena, bagaimana nasibmu nanti?"
Baru saja dia selesai berkata-kata, Ye Yan dengan cepat mengangkat kedua kaki Lan Qianyu. Lan Qianyu berteriak kaget dan secara refleks memeluknya. Ujung bibir Ye Yan membentuk seringaian tipis, lalu dia tertawa jahat, "Ada bagusnya juga tubuhmu pendek, aku suka…"
"Ye Yan, kau brengsek…" Lan Qianyu panik dan wajahnya pun semakin memerah. Jantungnya terasa seperti mau copot.