Saat Lan Qianyu kembali ke kamarnya, dia mendapati Xiao Han sedang duduk di atas tempat tidur dan menunggunya. Mereka saling bertatapan, sorot mata mereka berdua sama rumitnya. Akhirnya Xiao Han yang lebih dulu mengalihkan pandangannya, dia lalu bertanya pelan, "Apa rencanamu mengenai anak ini?"
Lan Qianyu tidak mengatakan apa-apa, dia menuangkan segelas air hangat dan meminumnya perlahan-lahan.
"Qianyu…" Xiao Han mengambil gelas dari tangan Lan Qianyu dan meletakkannya. Dia lalu memegang bahunya dan membujuknya dengan suara pelan, "Keberadaan bayi ini dari awal adalah sebuah kesalahan. Mumpung dia sekarang masih belum…"
"Xiao Han!" Lan Qianyu memotong perkataannya dan memandangnya dingin, "Ini adalah anakku, tidak ada hubungannya denganmu."
"Maksudmu kamu ingin tetap melahirkan anak ini??" Kening Xiao Han berkerut tegang, "Jadi kamu menerima usul dari keluarga Ye dan memutuskan untuk menikah dengan Ye Yan?? Apa kamu lupa bagaimana dia memperlakukanmu???"
Hubungan antara Xiao Han dengan Ye Yan dan Gong Yuyao cukup dekat, dia mengetahui hubungan rahasia mereka. Meskipun dia pernah bersumpah tidak akan mengatakannya kepada siapapun, tetapi dia tidak bisa membiarkan Lan Qianyu masuk ke dalam lubang neraka karena mereka.
Xiao Han sangat paham, alasan Ye Yan menikahi Lan Qianyu bukan hanya demi bayinya saja, selain itu dia juga ingin menggunakan Lan Qianyu sebagai tameng untuk Gong Yuyao. Asal mereka sudah menikah, Tuan Besar Ye juga tidak akan menentang Gong Yuyao seperti dulu lagi. Ye Yan bisa tetap memilikinya dan menyayanginya dengan hati-hati. Sedangkan Lan Qianyu, dia hanya akan menjadi hiasan. Kehidupan yang hampa seperti itu dapat menghancurkan jiwa seseorang, bahkan lebih menakutkan daripada kematian…
Yang paling penting adalah bahwa Xiao Han sangat mencintai Lan Qianyu. Dia tidak bisa membiarkannya bersama dengan pria lain, tidak akan bisa.
"Aku tidak akan lupa, dan juga tidak akan menikah dengannya…" Lan Qianyu tampak sangat tenang, "Anak ini akan kulahirkan dan kurawat sendiri."
Xiao Han mengerutkan dahinya, dia lalu menggeleng dan tersenyum pahit, "Aku sudah mengira kamu akan mengatakannya. Merawat sendiri anak ini? Apa kamu lupa bagaimana kita dulu dibesarkan? Keluarga yang tidak utuh membuat kehidupan kita menjadi suram. Kalau tidak bisa memberinya keluarga yang lengkap, lebih baik tidak usah melahirkannya."
Perkataan Xiao Han itu benar-benar mengena di hati Lan Qianyu. Masa kecilnya yang hancur membuatnya menjadi pesimis terhadap cinta. Dia tidak yakin dapat menemukan seorang pria yang bisa menerima dirinya beserta anaknya, dan dia juga tidak mempunyai kepercayaan diri untuk dapat memberikan keluarga yang utuh kepadanya. Bahkan dia tidak mempunyai keyakinan kalau dia dapat membesarkan anak ini dengan baik. Dia bahkan tidak dapat mengurus dirinya sendiri, bagaimana dia bisa mengurus anak ini?
Lan Qianyu tidak berkata apa-apa, dia hanya mengangkat tangannya dengan lemah dan mengusap dahinya, "Keluarlah. Aku ingin seorang diri saja untuk menenangkan diri."
"Qianyu, jangan membohongi dirimu sendiri. Permasalahannya sudah sampai seperti ini, kamu harus menghadapi kenyataan…" Xiao Han memegang wajahnya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Perasaanku kepadamu tidak pernah berubah. Aku mencintaimu, di dunia ini tidak ada orang yang mencintaimu lebih daripada aku. Dengarkan kata-kataku, gugurkanlah bayi ini dan menikahlah denganku. Aku akan menjadikanmu wanita yang paling bahagia di seluruh dunia!"
Lan Qianyu mendongak dan menatapnya, sorot matanya mengandung keraguan, "Kamu sungguh mencintaiku?"
"Sungguh!" Xiao Han berkata dengan tidak sabar, "Aku tahu kamu telah salah paham terhadapku, tetapi itu semua adalah suatu kesalahan. Meski kepalaku ditodong senjata sekalipun, aku tetap tidak akan meninggalkanmu. Lebih baik aku mati daripada melihatmu terluka…"
"Kalau memang kamu mencintaiku…" Lan Qianyu meletakkan tangannya di dada Xiao Han seperti dulu, "Kalau begitu terimalah anakku, biarkan aku menikahimu dengan membawa anak ini!"
Xiao Han tercengang, dia menatap Lan Qianyu dengan sangat terkejut. Jantungnya berdebar sangat kencang…