Chereads / Sebuah Ciuman Untuk Suami Iblisku / Chapter 72 - Menikah Dengannya (4) 

Chapter 72 - Menikah Dengannya (4) 

Penjelasan Ye Yan masuk akal dan sepertinya tidak ada kejanggalan pada ceritanya itu. Namun Leng Ruobing tetap tidak mau mempercayainya, "Kalau kau benar-benar menyukainya, kau tidak akan memaksanya untuk melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya."

"Hasrat lelaki kadang-kadang sulit untuk dikendalikan." Ye Yan melihat ke arah luar pintu, "Dan lagi, malam itu kamu sendiri yang kalah dariku, tidak bisa sepenuhnya dibilang kalau aku yang memaksamu."

Leng Ruobing terkejut, dia pun menoleh dan melihat Lan Qianyu yang berdiri di depan pintu. Dia sedang memelototi Ye Yan melalui celah pintu yang sedikit terbuka.

"Silakan masuk." Tuan Besar Ye berkata, bodyguard pun bergegas membukakan pintu untuk Lan Qianyu.

"Qianyu…" Leng Ruobing memegangi Lan Qianyu, "Kamu sedang tidak sehat, kembalilah dan beristirahat."

Lan Qianyu tidak memedulikannya dan tetap memandang Ye Yan dengan sorot mata sedingin es, "Pada saat mobil menabrak pagar pembatas kamu telah menyelamatkanku, kemudian aku juga telah menyelamatkanmu. Kita tidak saling berhutang lagi. Aku tidak ingin mengungkit lagi hal yang sudah lewat. Aku akan mengatakan dengan jelas kepadamu, aku tidak akan menikah denganmu."

"Kalau begitu bagaimana dengan bayinya?" Tanya Ye Yan.

"Aku akan melahirkan dan merawatnya sendiri." Lan Qianyu menunduk. Sampai akhir dia masih tetap tidak tega untuk menggugurkannya.

"Itu tidak mungkin." Tuan Besar Ye berkata dengan tegas, "Anak dari keluarga Ye tidak boleh terlantar di luar sana. Qianyu, kalau kamu tidak mau menikah dengan Ye Yan, aku juga tidak akan memaksamu. Tapi bayi itu harus diserahkan kepada keluarga Ye."

"Tuan Besar Ye…" Leng Ruobing ingin mengatakan sesuatu, namun segera dipotong olehnya, "Nyonya Shen, kamu adalah orang yang bijaksana, kamu seharusnya tahu dengan sangat jelas betapa sulitnya menjadi orang tua tunggal. Tidak menikah tapi mempunyai anak, di kemudian hari dia pasti tidak akan bahagia. Qianyu mau melahirkan anak ini, itu membuktikan bahwa dia adalah gadis yang berhati baik. Kami keluarga Ye tidak akan memperlakukannya dengan tidak adil. Tidak usah membahas dulu mengenai bagaimana perasaan Ye Yan kepadanya. Saat ini aku menyatakan, asal Qianyu mau menikah dengan Ye Yan, aku akan menjamin kesetiaan Ye Yan kepadanya. Tentu saja kalau dia tidak mau menikah, kami juga tidak akan memaksa. Setelah anaknya dilahirkan dan diserahkan kepadaku untuk dirawat oleh keluarga Ye, aku akan memberinya sejumlah uang sebagai kompensasi. Kuharap kamu bisa membujuknya."

Leng Ruobing mengerutkan keningnya tidak tahu harus berkata apa. Dilihat dari sudut pandang secara rasional dan secara realistis, dia juga tidak ingin Lan Qianyu memiliki anak itu. Namun sebagai seorang ibu, dia tidak mau memaksa Lan Qianyu untuk menyerahkan anaknya sendiri kepada orang lain. Dia benar-benar tidak dapat melakukannya.

Tetapi dia lebih tidak bisa lagi menyuruh Lan Qianyu untuk menikah dengan Ye Yan. Dia telah mengalami kegagalan dalam pernikahan. Dia tahu kalau hal itu sangatlah fatal dan dia tidak ingin Lan Qianyu jatuh dalam kesalahan yang sama seperti dirinya.

"Bahagia atau tidak adalah urusanku. Bayi ini juga milikku, aku berhak menentukan nasibnya." Lan Qianyu membungkuk kepada Tuan Besar Ye lalu berbalik dan pergi.

Tuan Besar Ye melirik Ye Yan dan memberi kode kepadanya agar dia mengatakan sesuatu. Namun Ye Yan sama sekali tidak mengatakan apa-apa.

"Sepertinya masalah ini tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Sebaiknya kita semua mempertimbangkannya dulu, nanti baru kita bicarakan lagi." Leng Ruobing berbicara singkat kemudian dia pun pergi.

"Sebenarnya ada apa denganmu? Dalam dunia bisnis kau mempunyai banyak strategi, tapi mengapa terhadap wanita kau tidak bisa melakukan apa-apa???" Tuan Besar Ye berseru kesal.

"Kakek, tenanglah. Tidak lama lagi dia akan kembali dan memintaku untuk menikahinya." Ye Yan terlihat yakin dan sama sekali tidak khawatir.

"Sepertinya dia sangat keras kepala, belum tentu dia akan mengalah." Tuan Besar Ye mengerutkan dahinya.

"Akan ada orang yang membuatnya mengaku kalah…" Ye yan bergumam sendiri. Dia tidak bisa menghadapi perempuan, tetapi dia sangat pandai dalam menghadapi laki-laki. Ye Yan terlalu memahami sifat Xiao Han. Pria yang sangat posesif dan penuh perhitungan itu tidak mungkin akan membiarkan perempuan yang dicintainya mengandung anak dari laki-laki lain…