"Saat ini aku bukannya mau memilih laki-laki, kamu tidak usah membicarakan hal ini denganku." Lan Qianyu merasa sedikit kesal.
"Baiklah, kalau begitu aku keluar dulu." Leng Ruobing membuka pintu kamar.
Pada saat itu, kebetulan Zhao Jun dan anak buahnya sedang mengangkat sebuah piano dan mengeluarkannya dari elevator kristal. Dalam sekejap Leng Ruobing langsung dapat mengenali bahwa itu adalah piano paling mahal di dunia, yaitu piano kristal swarovski.
Piano ini dibuat oleh kerjasama dua perusahan paling terkenal di Austria. Piano ini bertatahkan sembilan ribu butir kristal yang telah dibentuk dan diasah secara khusus. Cat berwarna perak yang melapisi permukaannya dicampur dengan bubuk kristal dan dibuat secara khusus, selamanya tidak akan luntur.
Kabarnya, piano ini telah dipesan oleh seorang pedagang misterius tiga tahun yang lalu dan terus disimpan sebagai koleksi di sebuah perusahaan terkenal. Leng Ruobing pernah ingin membelinya untuk diberikan kepada Lan Qianyu, namun apa daya piano itu telah menjadi milik kesayangan orang lain, dia tidak bisa merebutnya dan hanya bisa menyerah.
Dia sama sekali tidak menyangka kalau hari ini bisa melihat piano itu di sini.
Apakah Ye Yan membelinya untuk Lan Qianyu? Kemarin dia begitu kejam menyakitinya, sekarang dia memakai barang mahal untuk merayunya?
Begitu melihat Leng Ruobing, Zhao Jun pun menyapanya dengan hormat, "Selamat pagi, Nyonya Shen!"
"Punya siapa piano ini?" Leng Ruobing bertanya.
"Ini adalah hadiah dari Tuan untuk Nyonya, kami sedang bersiap-siap untuk membawanya ke ruang musik." Zhao Jun berkata sambil tersenyum.
"Ruang musik?" Leng Ruobing sangat keheranan.
"Benar, Tuan tahu kalau Nyonya adalah murid sekolah musik, pasti dia sangat menyukai musik. Karena itu dia menyuruh kami untuk mengatur agar kamar di sebelah ruang bacanya dijadikan sebagai ruang musik untuk Nyonya, nanti dia bisa berlatih piano di sana." Kata Zhao Jun.
"Oh!" Leng Ruobing menoleh dan melihat ke arah kamar, Lan Qianyu sedang berjalan keluar. Melihat piano itu, sorot matanya sedikit berubah, jelas terlihat kalau hatinya tersentuh.
Lan Qianyu memang sangat suka main piano, sejak kecil dia sudah bisa memainkannya dengan baik. Namun sejak ayahnya meninggal, dia menjadi jarang memainkannya. Kemudian dia hidup seorang diri, kondisi keuangannya tidak stabil dan dia pun tidak punya uang untuk membeli piano. Setiap kali melewati toko yang menjual piano, dia hanya bisa melihat-lihat saja. Hari ini ada seseorang yang memberikan piano paling mahal di dunia untuknya, selain itu juga membuatkan sebuah ruang musik untuknya, mana mungkin dia tidak tersentuh?
Ini adalah cara yang dipakai pria untuk merayu wanita, hanya orang luar yang bisa melihat dengan jelas maksudnya. Lan Qianyu sangat khawatir kalau dia dibohongi oleh Ye Yan.
"Nyonya Muda, Tuan sedang keluar untuk mengurus sesuatu. Sebelum makan siang nanti dia akan kembali dan menjemput Anda untuk membuat foto pernikahan. Ini adalah piano yang dihadiahkannya untuk Anda, apakah Anda menyukainya?" Tanya Zhao Jun.
Lan Qianyu menatap piano itu dan terdiam selama beberapa detik. Kemudian dia mengalihkan pandangan dengan acuh tak acuh, "Lumayan."
"Eh…" Wajah Zhao Jun menjadi agak kaku. Ye Yan tadi meneleponnya dan menyuruh agar dia melaporkan ekspresi Lan Qianyu ketika melihat piano itu. Sepertinya Ye Yan akan kecewa.
"Bagaimana kondisi Qiao Qing? Apa dia sudah sadar?" Lan Qianyu bertanya.
"Nona Qiao sudah sadar, saat ini dia sedang dirawat oleh Dokter Han." Zhao Jun menjawabnya.
"Aku ingin pergi menengoknya." Lan Qianyu langsung memberi perintah, "Tolong aturkan."
"Ini…"
"Setelah aku selesai makan, setengah jam kemudian berangkat." Setelah mengatakannya, Lan Qianyu langsung kembali ke kamar.
Zhao Jun berdiri dengan bingung di tempatnya, dia tidak tahu harus bagaimana. Dia sama sekali tidak tahu kalau Lan Qianyu yang terlihat lemah itu juga memiliki sisi keras.
Dalam hati Leng Ruobing merasa senang, dia membatin, ' tidak percuma menjadi putriku, cepat tanggap dan berpikir panjang, tidak mudah dibutakan oleh hal kecil dan lebih mementingkan hal yang lebih besar.'
"Cepat siapkan, nanti aku akan juga pergi dengan Qianyu." Leng Ruobing tersenyum datar lalu kembali ke kamarnya.
Zhao Jun memberi kode kepada pengikutnya agar membawa piano itu ke ruang musik, lalu dia berjalan menjauh dan menelepon Ye Yan…