Tangisan Jing Xinlei semakin menjadi-jadi saat melihat Shi Yuting yang akan pergi meninggalkannya.
Shi Yuting termenung sejenak memikirkan kejadian lima tahun lalu.
Kemudian dia berbalik menatap Jing Xinlei, ada kilatan rasa sakit di sorot mata Shi Yuting.
"Mengapa kau tidak mengangkat teleponmu? Saat orang tuaku berada di ruang gawat darurat, bagaimana bisa aku mengangkat teleponmu? Jika kau memang ingin tahu apa yang sedang terjadi saat itu, kenapa kau tidak menelepon lagi hari esoknya? Kenapa kau tidak menelepon lagi untuk menenangkanku?"
Lima tahun lalu, orang tuanya mengalami sebuah kecelakaan mobil yang serius sehingga harus dirawat di ruang gawat darurat selama tiga hari, hanya ibunya yang selamat, namun ayahnya meninggal dunia. Saat itu dia bahkan pingsan beberapa kali, namun Jing Xinlei tidak ada di sisinya, Jing Xinlei justru pergi keluar negeri untuk mengejar mimpinya.
Jing Xinlei menanggapi pertanyaan Shi Yuting dengan berurai air mata sambil menggelengkan kepalanya, "Tidak, Ting, percayalah padaku, aku benar-benar tidak tahu jika orang tuamu mengalami kecelakaan…"
"Ting, Xinlei benar-benar tidak tahu tentang kejadian itu, salahkan saja aku, karena aku lah yang menyembunyikan fakta itu darinya dan tidak menyampaikan pesanmu untuknya, ini semua salahku." Jing Rengui tidak tahan melihat anaknya menangis, akhirnya dia angkat bicara.
Namun Shi Yuting menjawabnya dengan raut wajah tanpa ekspresi, "Tidak perlu dibicarakan lagi, tidak penting."
Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan pergi.
"Ting!" Jing Xinlei semakin kacau.
Langkah kaki Shi Yuting tiba-tiba berhenti saat mendengar teriakan Jing Xinlei.
Jing Xinlei mengira Shi Yuting akan berubah pikiran.
Shi Yuting berbalik dan tiba-tiba mendatangi Jing Xinlei.
Jing Xinlei menghapus air matanya ketika melihat Shi Yuting berbalik mendatanginya.
Namun, tatapan mata Shi Yuting tertuju ke arah kantong yang dipegang oleh Jing Xinlei.
Kemudian dia mengambil salah satu kantong tersebut dan menatap Jing Xinlei dengan ekspresi datar, "Maaf, cincin ini bukan untukmu."
Setelah mengambil kantong yang berisi cincin itu, Shi Yuting berbalik dan pergi meninggalkan Jing Xinlei.
Semuanya telah berakhir sejak lima tahun lalu, walaupun kini dia telah mengetahui kenyataan yang sebenarnya, tidak lantas membuat hatinya kembali lagi pada Jing Xinlei.
"Xinlei!" Terdengar suara Zhong Chenghao yang memanggilnya.
Shi Yuting menoleh ke belakang saat tidak lagi terdengar suara teriakan Jing Xinlei, dan saat itu lah dia melihat Jing Xinlei jatuh pingsan.
Hatinya begitu terkejut.
Shi Yuting tidak menyangka jika Jing Xinlei akan pingsan, spontan dia langsung mendatangi Jing Xinlei.
Jing Xinlei terjatuh ke tanah, tubuhnya terkulai lemas tidak berdaya.
Shi Yuting menggendong Jing Xinlei.
Shi Nuan Nuan dapat melihat kekhawatiran di wajah kakaknya, karena hal ini dia mengepalkan tangannya.
Apakah setelah lima tahun berlalu, kakaknya masih menyimpan perasaan pada Jing Xinlei?
Di samping itu, Zhong Chenghao tersenyum melihat kesigapan Shi Yuting menolong Jing Xinlei.
Shi Nuan Nuan memandang tidak suka ke arah kakaknya yang sedang menaiki tangga sambil menggendong Jing Xinlei, kemudian dia berbalik menuju ke pintu.
Saat tiba di pintu, dia melihat sekelilingnya mencari keberadaan Zuo Weiyi.
Zuo Weiyi menyusuri jalan tak tentu arah, hingga tak terasa tiba-tiba hujan turun, baru saat itu lah dia tersadar.
Dimana ini?
Zuo Weiyi melihat ke sekelilingnya yang terasa asing baginya, hal ini membuatnya merasa gugup.
Dia teringat saat tersesat dulu, hal itu membuat dia merasa semakin gugup.
Bagaimana jika dia mengalami kejadian seperti waktu itu lagi?