"Aku Bodoh? Tentu saja, aku tidak lebih pintar dari Jing Xinlei!" Zuo Weiyi tahu, dia tidak punya hak untuk marah kepada Shi Yuting, namun saat ini dia benar-benar merasa kesal.
Setelah menyelesaikan kalimatnya, Zuo Weiyi langsung menuju pintu dengan enggan.
Hari ini adalah hari ulang tahun Jing Xinlei, dan Shi Yuting membawanya kesini, itu membuat dirinya terlihat begitu rendah di hadapan teman-temannya.
Shi Yuting mengangkat sebelah alisnya melihat kepergian Zuo Weiyi.
Shi Nuan Nuan yang ada di sampingnya pun menyenggol Shi Yuting, "Kakak! Cepat kejar dia!"
Shi Yuting menuruti perintah adiknya, kemudian dia berjalan hendak menyusul Zuo Weiyi.
Tiba-tiba terdengar suara orang berteriak.
"Yuting!"
Ketika Shi Yuting menoleh, ada sepasang wanita dan pria paruh baya berjalan mendekatinya.
Itu adalah orang tua Jing Xinlei, Jing Rengui dan Zhao Qunfang.
Shi Yuting hanya menatap mereka tanpa ekspresi.
"Aku sudah lama tidak melihatmu, bagaimana kabarmu sekarang?" Jing Rengui bertanya pada Shi Yuting sambil memegang lengannya.
Shi Yuting hanya tersenyum ringan menanggapi keramahan Jing Rengui, saat Shi Yuting akan menjawab, tiba-tiba ada seseorang yang bergegas mendekati mereka.
"Ayah!"
Jing Xinlei datang sambil menangis dan menatap tajam ayahnya, "Kenapa? Kenapa kau tidak memberitahuku?"
Dia terlihat begitu kacau, dia bahkan tidak mepedulilkan tamu-tamu yang datang.
Jing Rengui sangat terkejut melihat kedatangan anaknya yang tiba-tiba sambil menangis, "Xinlei, ada apa denganmu?"
Di sisi lain, Shi Yuting dan Shi Nuan Nuan hanya bisa terpana.
Namun Jing Xinlei menatap ayahnya dengan tatapan penuh luka, "Kenapa ayah tidak memberitahuku saat paman mengalami kecelakaan mobil?"
Di hadapan putrinya yang sedang menangis, Jing Rengui hanya mampu menundukkan kepalanya, dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.
"Xinlei, jangan salahkan ayahmu, pada intinya apa yang kami lakukan adalah apa yang terbaik untukmu…" Zhao Qunfeng menasihati putrinya dengan wajah yang tertekan.
Jing Xinlei menatap ibunya, "Bu, ibu kan tahu betapa pentingnya Ting bagiku! Kenapa kalian membohongiku dan mengatakan paman hanya sakit…"
"Xinlei, jangan menangis, kami melakukan ini adalah untuk kebaikanmu." Zhao Qunfeng menghapus air mata Jing Xinlei.
Jing Xinlei semakin menangis dan menggelengkan kepalanya, "Kalau kalian ingin yang terbaik bagiku, seharusnya kalian tidak membohongiku, sehingga aku tidak kehilangan Shi Yuting…"
"Tapi itu adalah mimpimu…"Jing Rengui juga melakukan pembelaan.
"Mimpi?" Jing Xinlei mendongak menatap ayahnya, "Aku kehilangan Shi Yuting, aku tidak lagi punya mimpi, mimpi tidak berarti lagi bagiku!"
Jing Rengui dan istrinya tertegun mendengarkan ucapan Jing Xinlei, mereka hanya bisa menundukkan kepala dan tidak tahu harus mengatakan apa.
Jing Xinlei menatap Shi Yuting sambil menangis, "Ting, maafkan aku, kau mau kan memaafkanku? Jika hari itu aku menerima telepon darimu, aku pasti tidak akan pergi keluar negeri…"
Shi Yuting terkejut menghadapi situasi yang tiba-tiba ini.
"Tidak masalah!" Setelah mengatakan itu, Shi Yuting langsung berbalik dan meninggalkan aula perjamuan itu.
Jing Xinlei terkejut mendengar ucapan Shi Yuting.
Apakah semua ini benar-benar tidak penting bagi Shi Yuting?
"Ting… aku sudah meneleponmu balik, tapi kau tidak mengangkatnya dan justru memutus panggilannya… kenapa kau memutuskan panggilannya? Kenapa kau tidak mengangkat teleponku? Jika kau mengangkat teleponku… aku pasti akan kembali..."