Sejenak, Qiu Yun tidak bereaksi, sampai dia melihat mata dingin Zuo Weiyi, baru dia tersadar.
Jiang Tingmei yang berada di sampingnya juga sangat terkejut, dia memandang tidak percaya saat melihat ibunya disiram anggur.
"Pelacur! Berani-beraninya kau menyiramku?!" Qiu Yun mengangkat wajahnya yang dipenuhi amarah itu.
Zuo Weiyi mencibirnya, "Itu adalah balasan atas perlakuan putrimu."
"Kau!" Qiu Yun sangat marah sehingga dia menggertakkan giginya dan mengangkat tangannya bersiap untuk menampar Zuo Weiyi.
Zuo Qing yang ada di belakangnya melihat kejadian itu dan bergegas menarik Zuo Weiyi kebelakang. Karena hal ini tamparan itu justru mengenai pipi Zuo Qing yang putih.
Dalam sekejap pipinya terlihat bekas lima jari akibat tamparan itu, terlihat sangat menyakitkan.
Zuo Weiyi tidak mengira jika ibunya akan datang dan menghalangi tamparan itu. Melihat bekas tamparan di pipi ibunya, Zuo Weiyi benar-benar murka, dia pun dengan cepat mengayunkan tangannya dan menampar wajah Qiu Yun.
Disiram anggur dan juga ditampar, Qiu Yun saat ini benar-benar terkejut sekaligus marah.
Dia adalah istri seorang Direktur Jiang yang bermartabat, berani-beraninya anak haram itu menampar wajahnya?!
"Zuo Weiyi, apa kau sudah gila? Beraninya kau menampar ibuku?" Jiang Tingmei juga sangat marah melihat ibunya ditampar oleh Zuo Weiyi.
"Kenapa? Memangnya hanya kamu saja yang bisa menampar?" Kata Zuo Weiyi dengan dingin.
Dia tahu semua itu hanya karena perbedaan status, sehingga dia tidak bisa berbuat apa-apa pada mereka.
Selama ini, Zuo Qing selalu merasa dipermalukan oleh Qiu Yun. Padahal dia sebenarnya hanya menginginkan kehidupan yang damai dan tenang.
Tapi setiap kali Zuo Weiyi dan ibunya bertemu dengan Jiang Tingmei dan ibunya, kehidupan mereka tidak pernah berjalan dengan baik.
Saat ini wajah Qiu Yun berubah menjadi pucat.
Selama dia hidup lebih dari 40 tahun dia tidak pernah dipermalukan di depan umum seperti ini.
Melihat air yang masih menetes dari wajahnya, Qiu Yun mendongak menatap lurus ke arah Zuo Qing dengan penuh amarah.
"Zuo Qing, aku lihat kau memiliki kehidupan yang tenang…"
Zuo Qing mendongak, di dunia ini dia hanya ingin tinggal dengan tenang bersama putrinya.
"Maaf, maafkan aku Nyonya Jiang. Aku meminta maaf atas perlakuan kasar putriku kepadamu." Zuo Qing tidak memedulikan rasa malunya, dia terus membungkuk di hadapan Qiu Yun untuk memohon maaf.
Alasan dia sangat takut kepada Qiu Yun adalah karena Qiu Yun mengancam akan menghancurkan reputasinya dan juga putrinya.
Jika dia melawan Qiu Yun, Qiu Yun akan membongkar identitas Zuo Weiyi sebagai anak haram.
Dia telah menerima hinaan selama 21 tahun, dia tidak mungkin membiarkan putrinya juga merasakan hal yang sama.
"Ibu!" Melihat ibunya memohon seperti itu membuat Zuo Weiyi sakit hati.
Dia tahu, sang ibu melakukan hal itu karena ingin melindunginya.
"Maaf Nyonya Jiang, apa yang terjadi di masa lalu, putriku tidak mengetahuinya…"
"Ibu!" Menyaksikan ibunya terus memohon maaf membuat Zuo Weiyi membenci dirinya sendiri karena dia tidak mampu melindungi ibunya sendiri.
Jika dia bisa lebih kuat, akankah mereka berani menggertak ibunya seperti ini?
"Weiyi, jangan katakan apapun, jangan katakan apapun, ibu sungguh baik-baik saja… kamu…"
Hah!!
Sebelum Zuo Qing menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba sebuah tamparan mendarat di pipinya, seketika pipinya terasa panas.
Melihat ibunya ditampar lagi membuat Zuo Weiyi semakin marah, dia mengangkat tangannya hendak menampar Qiu Yun.
Tapi ketika dia hendak mengangkat tangannya, tiba-tiba dia dihentikan oleh Zuo Qing.
"Weiyi, dengarkan ibu baik-baik!" Ucap Zuo Qing dengan sabar.