Terlihat Billy Li masih terdiam sambil berpikir, Jika itu bukan ilusi, apa yang kulihat barusan? Apa mungkin, aku hanya salah mengenali orang? Abu kremasi waktu itu juga sudah aku identifikasi sendiri. Waktu itu, aku berharap akan adanya keajaiban, tetapi itu tidak mungkin! Dia mendesah kecewa dan menghentikan sebuah mobil lalu pergi.
Namun, tepat setelah Billy Li masuk ke mobil itu, seorang wanita tiba-tiba keluar dari sudut tidak jauh dari tempatnya baru saja berdiri. Wanita itu terlihat sedang memegang es krim Alpine di tangannya, dia memakannya, dan berjalan dengan wajah puas...
※
Ini bukan pertama kalinya Shia Tang makan malam tanpa Billy Li. Tapi saat ini, ia makan setelah insiden penculikan itu, menurutnya makan malamnya kali ini adalah yang paling membosankan. Mungkin karena suasana hatinya saat ini. Lalu ia mengingat kalau dulu, Billy Li sama sekali tidak kembali pulang untuk makan. Tapi setidaknya Billy Li membiarkannya menjalani hidup dengan tenang. Dari hati sampai luar tubuhnya terasa sangat damai.
Setelah makan beberapa suap nasi, Shia Tang membiarkan Saudari Liu untuk membereskan semua makanan, kemudian ia keluar hanya memakai sandal dan membawa ponselnya.
Semenjak Shia Tang kalah untuk pertama kalinya di rumah kaca, ia tidak pernah lagi melangkahkan kakinya ke halaman belakang mansion. Sebaliknya, jalanan yang tampak jauh membentang penuh dengan daun maple adalah tempat favoritnya saat ini. Lagipula saat malam hari ada lampu, dan kamera cctv di jalan itu, jadi ia tidak perlu khawatir akan ada bahaya.
Malam hari, langit dipenuhi dengan bintang, dan bulan sabit yang melengkung bersembunyi dibalik awan, seperti malu-malu untuk memunculkan diri. Shia Tang berjalan sambil berpikir, ia tidak sadar sudah sampai di ujung lampu jalan yang terakhir, lalu ia berbalik dan berjalan kembali. Tetapi setelah beberapa saat melangkah, tiba-tiba ponselnya berdering.
Shia Tang melihat siapa yang menelponnya, lalu ia tersenyum sambil mengangkat panggilan itu, "Halo, senior..."
"Shia, apa kamu sudah makan?" terdengar suara lembut Ethan Gu di seberang sana.
"Baru saja selesai, apa senior sudah makan juga?" tanya Shia Tang yang menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan lagi.
"Aku belum makan. Apa kamu punya waktu? Bisakah kamu turun? Aku ada urusan denganmu, tetapi mobilku tidak bisa masuk!" kata Ethan Gu yang tidak menyangka jika mansion milik Billy Li begitu tertutup.
"Apa senior! Kamu sudah berada di bawah Star Garden?" tanya Shia Tang yang tidak menyangka, lalu menolehkan kepalanya untuk melihat ke bawah. Saat itu ia melihat lampu mobil muncul tidak jauh dari persimpangan, "Baik, tunggu sebentar, aku akan segera ke sana!" katanya kepada Ethan Gu.
"Jangan buru-buru, santai saja. Aku akan menunggu!" kata Ethan Gu yang khawatir kalau Shia Tang terlalu terburu-buru, itu bisa melukai dirinya sendiri.
Shia Tang tidak menutup sambungan teleponnya. Ethan Gu yang duduk di dalam mobil bisa mendengar suaranya yang saat ini terdengar sedang berlari, melewati jalanan yang menurun. Ethan Gu dengan cemas menyuruh Shia Tang untuk berjalan pelan-pelan, takut jika ia akan jatuh terpeleset.
"Senior, sejak kapan kamu menjadi begitu cerewet?" tanya Shia Tang sambil tidak bisa menahan tawa.
Ethan Gu baru saja akan menjawab, tapi tiba-tiba diluar jendela mobilnya diketuk ringan oleh seseorang. Ia menoleh, tapi hanya mendengar suara Shia Tang dari ponselnya. Sekarang, Shia Tang sedang menyapanya menggunakan ponsel dari luar jendela mobilnya.
"Kenapa kamu begitu cepat?" Ethan Gu bergegas keluar dari mobil, dan bertanya dengan heran. Lalu, ia berpikir, Larinya pun juga termasuk lumayan cepat! Ethan Gu menilai kecepatan Shia Tang berlari.
"Aku baru saja berjalan-jalan di sepanjang jalanan ini, lalu aku juga baru saja kembali dari sini satu menit yang lalu." kata Shia Tang sambil tertawa.
"Tidak aman malam-malam berjalan sendirian. Meskipun ada lampu jalan dan juga kamera cctv, bukan berarti tidak ada bahaya kan! Belum lagi banyak nyamuk di semak-semak, mungkin juga ada ular atau sejenisnya. Aku menyarankan kamu agar selanjutnya mencari tempat lain untuk berjalan-jalan." Ethan Gu dengan serius memberi saran kepada Shia Tang sambil memandang ke jalan membentang yang terlihat sunyi itu.
"Aku tidak memikirkannya sampai sejauh itu! Oh iya, bahkan kamu belum makan dan ingin menemuiku. Sebenarnya ada apa?" tanya Shia Tang, bergegas kembali pada topik awal.
"Aku baru saja mendarat dari luar negeri untuk memberikan kuliah. Lalu, aku teringat ingin memberikan sesuatu padamu, jadi aku datang ke sini!" kata Ethan Gu sambil mengeluarkan sebuah kotak yang dibungkus dengan rapi dari mobil lalu memberikannya kepada Shia Tang, "Kebetulan aku lihat benda ini, aku rasa benda ini harus kamu miliki. Jadi aku membelikannya untukmu! Katanya sambil memberikan benda itu kepada Shia Tang...