Chereads / Suami Sementara / Chapter 87 - Dia Sangat Berharga

Chapter 87 - Dia Sangat Berharga

Sheryl Xia mengangguk, ia hanya bisa menghela nafas, lalu berbaring di sofa, "Bukankah ada pepatah mengatakan, nikmati saja jika kamu tidak bisa menghindarinya, hahaha…" katanya. Secara spontan ia tertawa terbahak-bahak, ia juga mengajak Shia Tang bercanda dengan mendorongnya.

Shia Tang jadi ikut tertawa bersamanya. "Benar-benar ya, kamu ini!"

"Iya benar, aku telah hidup selama 26 tahun sebelum aku bertemu dengan gadis yang baik sepertimu. Bagaimana aku bisa pergi begitu saja? Aku akan tinggal dan akan menyiksamu." kata Sheryl Xia menerjang, kemudian memeluknya, Shia Tang tak bisa menahan diri dan langsung berteriak.

"Aku juga telah hidup selama 22 tahun sebelum aku bertemu dengan seorang wanita sepertimu yang rela menyerahkan seluruh hidupnya untukku dan tidak membenciku sebagai wanita 'gangguan mental'. Aku juga tidak akan membiarkanmu pergi." kata Shia Tang sambil teringat dengan masa genting hari itu. Sheryl Xia melakukan segalanya untuknya. Shia Tang tak bisa tahan matanya yang kini memerah, lalu mengulurkan tangannya dan memeluk Sheryl Xia.

"Jadi, kita harus menjadi sahabat selamanya! Tidak peduli apapun yang terjadi, tidak ada orang yang bisa memisahkan kita!" Sheryl Xia menepuk-nepuk bahu Shia Tang, lalu mengambil dua gelas anggur, dan membagi satunya kepada Shia Tang, "Ayo! Untuk persahabatan kita, seperti anggur merah ini, yang semakin lama semakin bernilai!"

"Baiklah!" kata Shia Tang yang sedang tersenyum sambil menangis, lalu mengambil gelas berisi anggur tersebut dan meminumnya sampai habis.

"Shia, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? Apakah kamu ingin melanjutkan karirmu?" Sheryl Xia kemudian bertanya dan memulai obrolan ringan mereka.

Shia Tang menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Aku tidak akan menyentuh piano lagi!"

Shia Tang berpikir bahwa selama dia menyukai sesuatu, Billy Li pasti akan menghancurkannya. Kalau begitu, jika ia tidak menyukai apa-apa, dan tidak peduli pada apapun, maka ia berpikir akan bisa hidup dengan damai.

"Tapi... bukankah piano itu kesukaanmu? Apa tidak sayang jika kamu menyerah seperti ini?" kata Sheryl Xia, lalu berkata dalam hati, Sayang sekali orang yang dikenal sebagai pianis yang jenius ini, karirnya terkubur begitu saja, sungguh disayangkan!

"Jika tidak menyerah lalu bagaimana? Mungkin, piano bukan jalan yang harus kutempuh." kata Shia Tang, kemudian menundukkan kepala sambil mengaduk kopinya, matanya terlihat meredup.

Sheryl Xia hanya ingat beberapa kejadian dimana Shia Tang bermain piano waktu itu. Ia teringat ketika Shia Tang menyentuh piano, seluruh tubuh Shia Tang seolah-olah akan bersinar, membuat semua orang yang melihatnya berdecak kagum. Menurutnya, Shia Tang memang dilahirkan cocok dengan piano.

"Apakah alasannya karena suamimu? Jika kamu melakukan ini semua karena mencintainya, aku bisa mengerti. Kalau begitu katakan padaku, apa kamu mencintainya?" Kata-kata Sheryl Xia tiba-tiba membuat sedih hati Shia Tang. Menyerah dengan mimpi sendiri, sama halnya dengan seperti merasakan sakit saat mengeluarkan tulang rusuk dari tubuh.

Tidak ada cinta diantara mereka berdua, hanya tubuh mereka yang sering terjalin satu sama lain. Jika menggunakan istilah yang sering diucapkan Billy Li, mereka berdua hanya memenuhi kewajiban sebagai suami dan istri.

Shia Tang mendongakkan kepalanya, tersenyum tipis, lalu mengalihkan topik pembicaraan dan berkata, "Jangan bicara tentangku, ayo bicara tentang dirimu saja. Mulai sekarang kamu tidak perlu bersembunyi lagi, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya Sheryl?"

Pemahaman Shia Tang tentang Sheryl Xia hanya sebatas, jika ia memang sudah dijual kepada orang lain. Ia kehilangan semua ingatannya sebelum memasuki usia delapan tahun. Di usianya yang saat ini 26 tahun, ia sedang berusaha keras untuk melarikan diri dari seseorang. Tetapi Sheryl Xia tidak pernah memberi tahu kepada Shia Tang siapa yang membelinya, dan apakah ia ingin melarikan diri dari orang yang sama.

Sheryl Xia tahu Shia Tang tidak ingin membahas tentang dirinya, ia juga tidak ingin memaksa Shia Tang. Kemudian, ia mengangkat bahu, menyandarkan tubuhnya ke sofa lagi, lalu berkata, "Aku tidak memiliki ambisi dalam hidupku, satu-satunya keinginanku adalah menemukan bayangan samar yang selalu terngiang di hatiku. Hati ini memberitahu kalau 'dia' sangat penting. Sangat penting sampai aku akan rela menukarnya dengan nyawaku! Jadi, aku masih ingin menemukan 'dia'!"

Saat Sheryl Xia berbicara, ia menundukkan kepalanya, sambil melihat gelang yang ada di pergelangan tangannya itu.

"Apa mungkin 'dia' adalah keluargamu?" tanya Shia Tang menebak.

"Aku pernah memikirkan kemungkinan itu, tetapi hatiku selalu mengatakan bukan. Yang aku rasakan bahwa 'dia' pernah… hmm, aku percaya bahwa dia lebih berharga daripada keluarga..."