Ethan Gu berdiri dan mendorong Shia Tang dengan kuat ke arah samping. Kemudian ia menangkap kedua tangan Karin Lu dengan sekuat tenaga, lalu berteriak kepada Shia Tang, " Shia, pergi!"
"Ethan, lepaskan aku. Aku akan membunuhnya. Jika dia mati maka tidak akan ada lagi penghalang untuk kita berdua bisa bersama." Karin Lu memberontak dengan keras.
"Kamu sakit! Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Shia Tang lagi, terutama di depan mataku seperti ini!" Darah dalam tubuh Ethan Gu terus mengalir. Ia sudah tidak ada tenaga lagi untuk berbicara, tapi Ethan Gu masih tidak ingin melepaskan Karin Lu.
"Kalau begitu jangan salahkan aku!" Karin Lu terus berusaha menyingkirkan Ethan Gu dengan sekuat tenaga.
Akhirnya Ethan Gu yang terluka dan kelelahan berhasil didorong oleh Karin Lu. Pada saat yang sama, Shia Tang mengambil sebuah batu besar lalu memukul dahi Karin Lu dengan keras. Karin Lu mengangkat pisau untuk Shia Tang, namun gerakannya tiba-tiba terhenti. Lalu, pisau itu terlepas dari genggamannya dan jatuh ke tanah.
Shia Tang membuang batu di tangannya dan segera berlari membantu Ethan Gu, "Senior, bagaimana keadaanmu? Aku... aku akan menggendongmu pergi dari sini."
"Shia, jangan menangis, aku baik-baik saja." Ethan Gu duduk dengan dibantu oleh Shia Tang dan menyeka air mata yang mulai tumpah dari mata Shia Tang. "Kamu ketakutan ya? Kamu tadi sangat berani kok!"
"Kamu terluka karena melindungiku. Dari kecil hingga sebesar ini belum pernah ada orang yang begitu menjagaku… Senior... terima kasih!" Shia Tang berbicara sambil menangis. Mungkin kejadian ini benar-benar menakutkan. Shia Tang yang selalu menguatkan diri dari awal sampai akhir, akhirnya merangkul Ethan Gu dengan erat sambil menangis.
Ethan Gu mendorong Shia Tang dengan lembut dan menatap wajahnya dengan tulus. " Kalau begitu setelah ini, biarkan aku yang men…" belum sempat Ethan Gu menyelesaikan pembicaraannya, tiba-tiba terdengar suara seseorang memutus pembicaraan mereka.
"Sepertinya, permainan sudah berakhir!" kata orang itu.
Seluruh tubuh Shia Tang gemetar, dia menoleh sambil ketakutan, melihat Billy Li sedang berjalan mendekat ke arahnya. Wajah Billy Li begitu kaku, lalu dibelakang Billy Li ada Steve yang setia mengikuti kemanapun bosnya pergi. Di sana juga terlihat ada beberapa orang berjas perak cerah sedang mengikutinya.
Dengan beberapa langkah lebar, Billy Li sudah berada di hadapan Shia Tang. Shia Tang sampai lupa bereaksi, ia hanya diam terpaku melihat Billy Li yang membantu dirinya berdiri dan menariknya ke dalam rengkuhan lengannya.
"Shia. Permainan sudah berakhir, benar kan?" Billy Li menatap ke bawah dan menggerakkan tangannya dengan lembut untuk menghapus jejak air mata di wajah Shia Tang. Pertanyaan Billy Li sungguh penuh dengan teka-teki.
Shia Tang menatap suaminya dengan mata melebar yang berkaca-kaca. Ini adalah pertama kalinya Billy Li memanggil namanya dengan begitu akrab. Namun, perkataan Billy Li barusan membuat bulu kuduk Shia Tang berdiri.
Billy Li tahu! Dia tahu aku tidak punya penyakit! Atau, apakah dia memang sudah tahu dari awal !? Shia Tang bertanya kepada dirinya sendiri.
Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri, Shia Tang baru ingat dengan kondisi Ethan Gu. Tangan kecil Shia Tang menggenggam erat tangan Billy Li yang besar sambil memohon, " Ethan Gu terluka, tolong cepat selamatkan dia!"
"Kenapa aku harus menolongnya?" Billy Li melirik Ethan Gu dengan ekor matanya sambil menyeringai.
Ethan Gu dengan tak berdaya menjawab, " Shia, jangan memohon padanya. Aku baik-baik saja."
Apanya yang baik-baik saja? Ethan Gu sudah terlihat tak berdaya sekarang! Shia Tang membatin dalam hati sambil melihat kondisi Ethan Gu.
Shia Tang tidak mendengarkan perkataan Ethan Gu, kemudian ia meraih tangan Billy Li sekali lagi sambil memohon dengan cemas, "Ethan Gu bisa terluka, karena dia berusaha menyelamatkanku."
Tapi, Shia Tang akhirnya menyesal telah memohon pada Billy Li. Tidak mungkin Billy Li akan menyelamatkan Ethan Gu, apalagi karena Etha Gu sudah menyelamatkannya. Selama ini, Shia Tang tidak pernah ada di hati Billy Li. Ia pun merasa bahwa dirinya sangat bodoh!
Shia Tang melepas kedua tangan Billy Li yang berada di pinggangnya, lalu mundur perlahan menjauhi Billy Li. Ia pun kemudian berjongkok dan melingkarkan tangan Ethan Gu di bahu kecilnya, " Senior, aku akan membawamu pergi dari sini. Kamu tahan sebentar ya."
Billy Li tiba-tiba merasa kecewa karena tangannya dilepas oleh Shia Tang. Ia melihat ke arah wanita bertubuh mungil itu sedang mencoba mengangkat tubuh pria setinggi 180 cm. Billy Li memandang Shia Tang dalam diam, lalu menarik Shia Tang kembali dan berkata, "Ketika kalian sudah keluar dari sini, dia pasti sudah kehilangan banyak darah."
Pada saat yang sama, Billy Li menatap Steve. Dengan cepat Steve sudah menangkap tubuh Ethan Gu, lalu berkata kepada Shia Tang, "Nyonya, anda sedang ketakutan. Unutk selanjutnya serahkan saja kepada kami."
Setelah itu, dengan satu lambaian tangan Billy Li, dokter professional segera datang dengan membawa kotak obat dan memulai pekerjaannya.
"Ayo pergi." Billy Li merangkul Shia Tang untuk mengajaknya pergi dari tempat ini, namun Shia Tang sedikit melawan gerakan Billy Li, karena ia masih khawatir dengan kondisi Ethan Gu.
"Atau kamu ingin aku membuang pria itu disini?" Billy Li membungkuk dan berbisik dengan nada mengancam di telinga Shia Tang.
"Jangan! Baik, aku akan pergi denganmu." Shia Tang takut dengan apa yang Billy Li katakan, ia takut bahwa itu semua akan menjadi kenyataan. Shia Tang memaksa dirinya untuk mengalihkan pandangan.
Tanpa mengatakan apapun, Billy Li segera membungkuk dan menggendong Shia Tang seperti seorang pengantin baru, dengan langkah lebar meninggalkan tempat itu.
"Bagaimana dengan keadaan Sher… itu, Amy? Bagaimana keadaannya?" Setelah kembali masuk kedalam mobil Billy Li, kekhawatiran Shia Tang akhirnya ia ungkapkan. Ia ingin mengetahui kondisi Amy.
"Sepertinya dia sudah diselamatkan oleh seseorang yang profesional seperti aku." Billy Li yang sedang membantu Shia Tang memakaikan sabuk pengaman, sambil menjawab pertanyaan Shia Tang. Billy Li juga seperti sengaja menekankan kata 'profesional' itu kepada Shia.
Aku mengerti, mungkin aku tidak perlu khawatir lagi, batin Shia Tang. Sheryl Xia sepertinya sudah diselamatkan oleh seseorang yang ia tinggal kabur tadi. Karena ia adalah seseorang yang profesional seperti Billy Li, kalau begitu Sheryl pasti baik-baik saja. Benar, dia pasti baik-baik saja! Shia Tang masih saja bergelut dengan pikirannya sendiri.
Dengan segera, Shia Tang terpikirkan tentang pertanyaan yang ia abaikan tadi. Kalau Billy Li bisa mengatakan seperti ini, apakah itu berarti... dia sudah tahu jika Amy bukanlah Amy yang sesungguhnya?!
"Aku juga baru tahu, kalau Amy tidak kembali juga tidak masalah. Jika dia kembali lagi, aku pasti tidak akan melepaskannya." Billy Li tiba-tiba berkata kepada Shia Tang.
Amy yang itu, ketika Billy Li pertama kali melihatnya, ia langsung menyuruh orang untuk menyelidiki identitas perempuan itu. Tapi, tidak ada sedikitpun info yang Billy Li dapatkan. Bahkan, ketika Billy Li memeriksa kamera cctv yang berada di gerbang villa, si Amy itu selalu menundukkan kepala. Sepertinya si Amy ini bukanlah orang biasa.
"Aku jamin Amy tidak akan kembali lagi." Takut Billy Li akan menyelidiki identitas Amy, Shia Tang segera berjanji kepada Billy Li.
Billy Li menatap dalam-dalam pada wanita yang seperti terlahir kembali ini. Pada saat ini, matanya masih mengeluarkan air mata, namun dia berani bicara karena temannya.
Pada akhirnya Billy Li terlambat satu langkah. Jika bukan karena Ethan Gu, Billy Li seperti tidak ingin mempercayai apa yang akhirnya akan dia lihat. Lalu akhirnya, apa yang akan terjadi selanjutnya? Billy Li tidak tahu apakah dirinya masih sanggup untuk sekali lagi menanggung perasaan. Dunianya pasti akan menjadi hancur berantakan.
Pada saat yang sama, Billy Li juga sangat kesal karena Ethan Gu yang telah menyelamatkan Shia Tang. Ketika ia melihat Shia Tang yang begitu rapuh memeluk Ethan Gu sambil menangis dan menunjukkan siapa diri Shia Tang yang sebenarnya di hadapan Ethan Gu. Hati Billy Li merasakan perasaan yang campur aduk, hatinya panas, merasa jengkel, dan marah.
Seharusnya tidak seperti ini! Shia Tang sudah memberikan terlalu banyak rasa kepada Billy Li, sampai-sampai Billy Li tidak bisa menolak semua rasa yang ada. Wanita lemah yang ingin menjadi kuat ini, sungguh membuat Billy Li tak berdaya.
Shia Tang menegakkan tubuhnya, memutar jari-jarinya, dan matanya bergerak melihat kesana kemari tidak berani menatap mata Billy Li. Namun, Shia Tang tidak mengerti kenapa Billy Li selalu menatapnya. Seketika, ia merasa ketakutan.
"Kenapa kamu meminta bantuan Ethan Gu?" Billy Li bertanya dengan nada yang sangat dingin.
Setelah di lihat, panggilan terakhir dari ponsel Shia Tang adalah kepada Ethan Gu. Padahal jelas-jelas Billy Li sudah memasukkan nomor ponselnya ke dalam ponsel Shia Tang.
"Kenapa? Mungkin karena dia satu-satunya orang yang bisa menolongku." Shia Tang teringat dirinya dibuang di kuburan yang gelap gulita oleh Billy Li. Saat itu, ia merasa tak berdaya, panik, dan putus asa. Billy Li malah mengabaikannya yang meminta tolong, lalu pergi meninggalkannya sendirian di kuburan itu.
"Aku..." sebenarnya Billy Li ingin sekali memberitahu Shia Tang. Malam itu, setelah Billy Li meninggalkan Star Garden, dia tidak pergi ke kantor. Dia malah kembali menuju kuburan, tetapi dia tidak menemukan Shia Tang disana.
"Jika kamu kesal, untuk selanjutnya aku akan ingat untuk menelponmu terlebih dahulu." Shia Tang berkata dengan spekulasi yang dia buat sendiri.
"Cukup!" Billy Li menggeram dalam-dalam, menarik belakang kepala Shia Tang menggunakan tangan besarnya dan dengan kasar mencium bibir pucat Shia Tang…