Billy Li berjongkok dan mengikat rambut Shia Tang dengan tangannya yang begitu lembut itu, sambil tangannya memegang sebuah pena.
Shia Tang tahu itu adalah pena yang biasanya Billy Li masukkan ke dalam sakunya untuk menandatangani dokumen resmi. Atau pena itu mungkin lebih berguna daripada yang ia pikirkan, mungkin seperti senjata pribadi. Namun pada saat ini, tiba-tiba Billy Li malah menggunakan pena itu untuk menggulung rambutnya.
Gerakan Billy Li terasa kikuk. Butuh waktu lama baginya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Meskipun masih ada rambut di pipi Shia Tang, itu jauh lebih baik dari sebelumnya. "Pergi ke laut tanpa menikmati angin laut rasanya tidak akan lengkap," katanya sambil melihat karya agungnya dengan bangga.
"Bagaimana kamu bisa melakukan ini?" tanya Shia Tang sambil mengerutkan kening.