"Aku tidak tahu, aku tidak tahu..." gumam Shia Tang sambil menggelengkan kepalanya. Ia terus menggelengkan kepalanya yang mendadak kosong. Sebab, pengakuan Billy Li membuat pikirannya berantakan.
Billy Li melepaskan Shia Tang dengan kecewa. "Kurasa, kamu mungkin tidak akan pernah tahu," katanya. Setelah itu, ia pun pergi dengan kecewa.
Hati Shia Tang sudah terkunci pada Billy Li, sudah berkarat, dan bahkan tidak pernah bisa dibuka. Namun, pria yang pergi dengan kesedihan dan wanita yang kehilangan jiwanya itu tidak menyadari bahwa ada senyum jahat di sudut ruangan.
"Daddy, kenapa kamu tidak membiarkan Ange... Kakak dan kak Ryan bersama? Kenapa Daddy menyetujui aku bertunangan dengan kak Ryan? Daddy pilih kasih!" kata Jessie yang mengeluh pada ayahnya.