"Aku sudah berlatih keterampilan memasak sepanjang malam, kamu pikir aku tidak bisa melihatnya?" tanya Billy Li sambil terkekeh. Ia kemudian menyendokkan nasi goreng, lalu menyerahkannya ke depan mulut Shia Tang.
Shia Tang membuka mulutnya dengan bingung, matanya kini sudah berair. Billy Li tahu kalau ia tidak memakan steak yang dagingnya masih berdarah di dalamnya. Ia juga tidak biasa makan berbagai jenis salad yang ada di meja tadi. Oleh karena itu, Billy Li pergi sebentar untuk membuatkannya nasi goreng telur.
Billy Li adalah pria dewa yang pernah Shia Tang pikir, Bagaimana mungkin Billy Li melakukan semua ini untukku? Bagaimana bisa?! Batinnya. Perlakuan Billy Li ini membuatnya tidak tahu bagaimana harus menolaknya. Entah bagaimana ia juga bisa mau begitu saja.
"Hambar?" tanya Billy Li.
Shia Tang menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak."
"Lalu kenapa kamu menambahkan garam saat memakannya?" tanya Billy Li lagi.