Untuk waktu yang sangat lama, tangan Shia Tang yang bergetar kemudian menekan walkie talkie dan berkata, "Lepaskan semua tema di nomor 8, nyalakan lampunya!" Dengan segera, di sekitar permainan anak itu bergerak perlahan. Lalu, tidak ada yang tersisa selain mereka.
Anak kecil itu tidak takut sedikitpun, bahkan ia malah dengan senang melihat benda-benda di sekitarnya bergerak.
"Bryan!" panggil Shia Tang sambil menatap anak itu. Matanya memerah, ia lalu membuang walkie talkie, kemudian segera memeluk anak itu dengan erat. "Bryan, kamu kembali untuk bertemu mama, ya? Supaya mama bisa memelukmu..." katanya.
Pelukan yang tiba-tiba tersebut membuat anak kecil itu kaget, tetapi ia tetap diam dan tidak berusaha melepaskan pelukan Shia Tang. Ia bahkan membiarkan bibi yang cantik itu memeluknya. Tangan kecilnya juga ia tepuk-tepukkan ke pundak Shia Tang untuk menghiburnya.