Shia Tang merasa kesal, ia pun hanya bisa makan dengan perasaan kesal. Kenapa Billy Li marah? Bukankah memang seperti itu adanya?! Hah! Batinnya dengan kesal.
Keduanya makan dalam diam. Lalu, bocah lelaki itu tiba-tiba meraih bahu Shia Tang sambil tersenyum padanya seperti ingin meraihnya. Shia Tang kemudian meletakkan sumpit, dan akan meraih anak itu, namun ia tidak tahu di mana ibu anak ini pergi.
"Makanlah dulu," kata Billy Li dengan nada dingin. Ia lalu mengambil anak itu kembali, dan tidak membiarkan anak itu meraih Shia Tang.
Shia Tang mengerutkan kening, ia mengira kalau Billy Li melarangnya untuk menggendong anak itu. Dengan marah, dirinya pun kemudian menjejalkan nasi ke mulutnya.
Billy Li melihat mangkuk Shia Tang masih berisi nasi saja, ia lalu mengerutkan kening, "Apa masakannya tidak cocok?" tanyanya.
Shia Tang tidak menjawab, ia hanya diam.