Pria itu menutup rapat bibirnya seperti pertama kali Shia Tang bertemu dengannya. Begitu dingin, bermartabat, tidak dapat diganggu gugat. Sebotol air hangat kemudian langsung diberikan pada Shia Tang, dan ia dengan cepat menggenggamnya. Ternyata, air yang ada di genggaman Billy Li sedari tadi untuk diberikan kepada dirinya.
Shia Tang melongo melihat air hangat di tangannya, seolah-olah Billy Li sedang memberikan kehangatan kepadanya.
"Selamat." Bibir tipis itu akhirnya mengeluarkan kata.
Jantung Shia Tang berdenyut, rasanya sangat aneh, begitu dingin, lebih terasa asing daripada sebelumnya ketika Billy Li menyakitinya, rasanya begitu aneh. Apakah Billy Li benar-benar memandang rendah diriku? Batinnya. Tiba-tiba, ia merasa kewalahan dan dengan gugup meminum air yang Billy Li berikan. Pria di seberang terlihat menatapnya sejenak. Setelah minum habis air tersebut, Shia Tang baru berani menghadapi Billy Li lagi.