"Menangis terus, kamu hanya tahu menangis. Yang seharusnya menangis itu aku! Menantu yang baik dan cucuku berubah menjadi milik orang lain!" Kata Ibu Gu dengan bangga. Kedua tangannya malah menepuk-nepuk pelan kedua bahu Shia Tang, seperti sedang menenangkan anaknya sendiri.
"Selama bibi bersedia, bibi adalah nenek dari anakku!" kata Shia Tang sambil mengambil tisu yang diberikan Ethan Gu untuk menyeka air matanya.
Ibu Gu melirik putranya dan berkata, "Heh... kamu bukan menantuku, mana ada panggilan nenek seperti itu!"
"Bu!" kata Ethan Gu dengan cemas. Ia takut kalau Shia Tang akan canggung, dan itu akan menambah tekanan padanya. Karena, ia tidak pernah ingin kalau orang yang ia cintai malah akan memberinya tekanan.
"Nenek angkat!" kata Shia Tang sambil tersenyum.
"Heh! Nenek angkat tidak lebih baik dari nenek kandung!" kata Ibu Gu seolah sedang mengabaikan permohonan putranya. Kemudian, ia berbalik dan pergi ke dapur, "Aku akan memasak!" katanya.