Shia Tang membiarkan tubuhnya merosot ke bawah pintu, dan air mata langsung mengaburkan semua pandangannya. Ia membenamkan kepalanya di lutut dan menangis diam-diam. Tidak ada, semuanya sudah tidak ada! batinnya.
Hubungan keluarga yang Shia Tang kira bisa didapatkan, ternyata hanyalah dimanfaatkan oleh keluarganya sendiri. Persahabatan yang ia pikir sebuah keberuntungan yang ia dapatkan, ternyata hanyalah kesalahan besar. Bahkan, laki-laki yang ia pikir dapat diandalkan atas nama suami-istri, namun pada akhirnya akan menjadi milik orang lain.
Mungkin, seperti yang Billy Li katakan, orang seperti Shia Tang benar-benar tidak pantas memiliki semua ini, jadi Tuhan telah mengambil semuanya kembali. Namun, Itu tidak menjadi masalah, bahkan tidak masalah baginya untuk mengambil semuanya, asalkan tidak mengambil bayi di dalam perutnya saat ini.
