Shia Tang hanya merasa melihat kegelapan di depan matanya, kemudian Billy Li sudah berjalan mendekat, lalu membungkukkan badan ke arahnya.
"Kamu… ugh..." baru saja Shia Tang berbicara, namun Billy Li sudah mencium bibirnya.
Tubuh Shia Tang lemas, tangan besar Billy Li mengambil kesempatan itu untuk bertengger di punggungnya, memeluknya, lalu menjatuhkannya ke atas ranjang yang empuk itu. Seolah-olah ingin berlama-lama mencium bibir Shia Tang.
Ketika Billy Li melepaskan ciumannya, Shia Tang terlihat sudah terengah-engah. Matanya yang bersinar menatap Billy Li dengan takut-takut, sekarang di dalam matanya penuh dengan kebingungan. Kenapa Billy Li masih mau menciumku yang seperti ini? batinnya.