Ada piano di kafe milik Shia Tang dan Sheryl Xia. Setiap hari ada musisi yang memainkannya, tetapi Shia Tang tidak pernah menyentuh piano itu.
"Sheryl, kamu akan menyulitkanku." kata Shia Tang sambil mengerutkan kening, ia terlihat sedang meraih tangan Sheryl Xia dan sedikit menggoyangnya. Semua orang dapat melihat jika ia, saat ini sedang merajuk.
"Hahaha... Aku kan, hanya ingin menambah pengunjung kafe kita!" Sheryl Xia berkata sambil tersenyum lucu, jika Shia Tang memainkan piano, seharusnya akan ada lebih banyak tamu yang datang.
"Kak Shia, ada telepon untukmu!" mahasiswa teknik yang saat ini berada di meja kasir tiba-tiba memanggilnya.
Senyum di wajah Shia Tang tiba-tiba membeku. Ia berpikir, Bagaimana mungkin ada orang yang menelponku di kafe? Namun, ini juga bisa menyingkirkan niat baik Sheryl Xia yang menyuruhnya bermain piano, lalu kabur dengan alasan menjawab telepon.
"Halo, saya Shia Tang!" Shia Tang mengangkat telepon dan menjawabnya sambil tersenyum.
"Apa kafe kalian, bisa mengantar makanannya?" tanyanya.
Suara laki-laki yang terdengar akrab datang dari ujung sana, Shia Tang menatap layar panggilan telepon dengan curiga, seluruh tubuhnya secara otomatis membentuk sebuah peringatan.
"Itu tergantung pelanggan meminta diantarkan kemana." jawab Shia Tang yang secara sadar sedang menekan suaranya. Sebenarnya, di dalam kafe itu tidak ada karyawan yang bisa mengantarkan pesanan keluar kafe.
"Kantor presdir Grup Li, secangkir kopi Blue Mountain, tanpa gula, dan tanpa susu. Lalu, apa bisa menunjuk seseorang untuk mengantarkan pesanan ini?" tanya laki-laki itu setelah memesan.
"Bo…boleh!" jawab Shia Tang sambil tidak tahu, mengapa jantungnya berdetak lebih cepat dan lebih cepat lagi ketika ia mendengar suara orang yang berada di ujung Telepon. Apalagi, sekarang ada seorang wanita berdiri di depannya sedang menguping dan melambaikan tangan padanya, meminta Shia Tang untuk menolak. Tetapi ia tidak bisa menolaknya, ia seperti sedang tersihir dan mengikuti suara laki-laki yang ada di ujung telepon itu.
"Kamu saja. Ingat! Tanpa gula dan tanpa susu, aku akan mengirimkan mobil untuk menjemputmu." Selesai berbicara, lawan bicaranya di telepon itu langsung menutup teleponnya, seolah tidak memberi kesempatan Shia Tang untuk menolaknya.
"Shia, aku marah padamu! Dia hanya memintamu untuk mengantarkan secangkir kopi, begitu saja kamu tidak bisa menolak!" kata Sheryl Xia sambil mengerutkan keningnya. Lalu, menunjukkan ekspresi wajah seperti 'Kamu tidak akan selamat' kepada Shia Tang.
"Sheryl, aku hanya ingin berkunjung ke Grup Li, itu saja!" kata Shia Tang mencari alasan yang sebetulnya buruk, apalagi hanya mengantarkan secangkir kopi saja. Mungkin di sisi lain Billy Li memang sedang ada keperluan dengan Shia Tang, lalu ia mencarinya.
Sheryl Xia memutar bola matanya, lalu mengambil kunci mobil, "Apa yang dia pesan? Cepat minta barista untuk membuatnya. Aku yang akan mengantarmu!" katanya kemudian.
"Tidak perlu, dia bilang sudah mengirim mobil untuk menjemputku." Shia Tang berkata dengan suara kecil.
"Wow Shia! Kamu ini pengantar pesanan yang paling bahagia di seluruh dunia, pelanggan juga mengirim mobil terkenal untuk menjemputmu! Ck Ck… kurasa aku harus memasang poster 'Kami punya staf pengantar pesanan termahal di dunia'. Pasti bisa menambah jumlah pelanggan kita!" kata Sheryl Xia sambil mengembalikan lagi kunci mobil yang ia pegang tadi, di atas meja resepsionis. Lalu pergi dengan berwajah masam.
Mau bagaimana lagi, Sheryl Xia sebenarnya tidak suka melihat suami Shia Tang yang pernah menyakiti sahabatnya itu. Meskipun ia pernah bersembunyi di wilayah suami Shia Tang, tapi ia tidak pernah bisa melihat wajah aslinya. Untung saja waktu itu, Sheryl Xia tidak melihat wajah suami Shia Tang dengan jelas, jika tidak ia hanya takut menjadi marah saat itu juga karena perlakuan tidak adilnya kepada Shia Tang.
"Jangan menggodaku, dong! Aku akan bersiap-siap dulu," kata Shia Tang mendorong Sheryl Xia dan berjalan pergi sambil tersenyum.
※
Saat itu tengah hari dan cuaca di bulan September terasa agak dingin. Terlihat Shia Tang sedang memasuki gedung Grup Li dengan membawa secangkir kopi Blue Mountain dan camilan. Ia menebak bahwa suaminya tidak suka makan makanan manis, jadi ia memutuskan memilih membawa cokelat mousse, yang memiliki rasa pahit untuk suaminya itu.
"Halo, aku mencari presdir kalian." kata Shia Tang dengan sopan, melapor kepada pihak resepsionis.
Nona resepsionis yang elegan dan cekatan itu segera bangkit untuk menyambut Shia Tang ketika ia tiba, " Nyonya, Silahkan ikuti saya." katanya kemudian.
Lalu, nona resepsionis itu secara pribadi membawanya ke lift presdir dan meminta Shia Tang untuk naik lift itu, yang secara langsung akan membawanya untuk bertemu dengan Billy Li.
Pada awalnya, Shia Tang terkejut dengan panggilan nona resepsionis yang ditujukan padanya. Tapi memikirkan fakta beberapa bulan yang lalu, tentang dirinya yang saat itu terpampang di layar iklan dan Koran, sangat sulit jika Shia Tang ingin tidak dikenali oleh orang lain...