Chereads / Super Internet / Chapter 99 - Pria Besar dan Senjata api Kecil

Chapter 99 - Pria Besar dan Senjata api Kecil

Chapter 99: Pria Besar dan Senjata api Kecil

Bagi orang-orang di dunia ini, senjata api setara dengan artefak spiritual khusus.

Jangan remehkan kekuatan pengetahuan para kultivator dan prajurit di dunia ini. Mereka paham dan menguasai manipulasi 'energi Qi', apalagi 'benda padat'.

Bagi orang-orang di dunia ini, kedua hal tersebut memiliki banyak persamaan.

Untuk bahan peledak, mereka juga memiliki artefak spiritual yang bisa meledak.

Dalam pemahaman orang-orang di dunia ini, mereka yakin kalau senjata api adalah perkembangan dari panah dan busur.

Karena itulah artefak spiritual khusus ini terlihat sangat magis dan kuat. Tetapi mereka sadar kalau pengetahuan mereka berbeda dengan yang ada di dalam Resident Evil. Setelah mereka tahu prinsip-prinsip penggunaan dari senjata api yang ada di dalam Resident Evil, mereka akhirnya sadar kalau pengetahuan mereka terbatas.

Satu-satunya perbedaannya adalah, senjata api bukan termasuk jenis artefak spiritual karena tidak membutuhkan energi untuk mengaktifkannya, dan siapapun bisa menggunakannya.

Jika membandingkan anak panah pembasmi abadi dengan artefak spiritual yang sejenis, anak panah memiliki fitur yang lebih menguntungkan.

Sejak game Resident Evil menjadi populer, tak sedikit pemain yang memperhatikan fitur menguntungkan dari artefak khusus itu, bahkan beberapa dari mereka mencoba membuatnya di dunia nyata.

Tetapi karena keterbatasan dan perbedaan kesenjangan budaya dan pemikiran, percobaan mereka gagal.

Sebagian besar dari mereka gagal dalam beberapa detail pemrosesannya.

Singkatnya, bahkan di dunia para kultivator sekalipun, tidak mudah untuk meniru proses teknologi pembuatan senjata api yang sudah terbentuk secara matang.

Meskipun beberapa sudah ada yang dibuat, tetapi karena proses pembuatannya masih dini dan masih belum terlalu ahli dalam membuatnya, sebagian besar mutu produknya masih rendah. Sehingga belum bisa ditampilkan ke khalayak umum dan bahkan memiliki bahaya meledak.

Karena itulah, sebagian orang mulai curiga kalau mereka tidak akan bisa meniru senjata itu dengan sempurna.

Itu karena mereka bukan ahli pembuat senjata yang profesional. Selain itu mereka tidak tahu kalau Fang Qi sudah memiliki peluncur roket.

Hanya beberapa orang yang tahu tentang hal itu, kecuali orang-orang di luar sana menggali informasi lebih dalam tentang warnet Fang Qi.

Akan tetapi itu hanyalah pengecualian. Beberapa orang telah berhasil menirunya dengan tingkat keberhasilan tertentu.

Contohnya, beberapa orang yang mendapatkan inspirasi untuk membuat senjata api, telah meningkatkan fitur senjata yang mereka buat, dengan menggunakan jimat kultivator dan beberapa susunan tambahan.

"Paman Li, ini adalah artefak spiritual yang dipesan oleh nona Xu." Ujar seorang pria paruh baya yang membawa sebuah benda berwarna perak keputihan di tangannya, ia ada di Paviliun Api Biru. Benda itu adalahโ€ฆ Revolver.

Bentuk senjata api itu mirip dengan pistol revolver, hanya saja struktur dalamnya sedikit berbeda. Misalnya saja peluru. Untuk senjata api jenis Magnum Revolver di game Resident Evil, mereka lebih memilih untuk meniru pelurunya dari peluru biasa karena lebih mudah untuk ditiru. Dari sudut pandang kualitas, peluru buatan mereka lebih jelek daripada peluru yang ada di game Resident Evil.

Tetapi lapisan luar pelurunya dilapisi pola-pola aneh. Begitu juga dengan tubuh revolver itu sendiri, terlihat ada beberapa pola garis yang sama di atasnya. Pola itu menunjukkan kepada semua orang kalau itu adalah senjata api yang mahal.

"Bagaimana menurutmu? Apakah bisa diproduksi secara masal?" Tanya Li Haoran, meskipun ia belum pernah bermain game Resident Evil, tetapi ia adalah seorang gamer dan tahu apa itu senjata api.

Tetapi pria paruh baya itu menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Saat ini terlalu sulit untuk membuat produk yang berkualitas seperti ini. Bahkan para Master penempa artefak kami menghabiskan banyak waktu untuk membuatnya, dan sampai sekarang hanya bisa membuat satu ini saja."

Dengan master penempa artefak dan teknik dari para kultivator, mereka hanya bisa membuat beberapa artefak seperti itu. Tanpa adanya mesin maupun pabrik, mereka tidak dapat memproduksi senjata itu secara masal.

Belum lagi susunan formasinya yang rumit.

"Nona Xu telah datang." Lapor seorang siswi.

Li Haoran mengangguk lalu berkata, "Bawa dia ke ruang pengujian artefak."

Saat Xu Zixin melihat kekuatan kekuatan peluncur roket, ia bertanya kepada Fang Qi apakah peluncur roket itu bisa diproduksi atau tidak.

Meskipun sulit untuk meniru peluncur roket, tetapi tidak dengan senjata api. Saat orang-orang mulai memainkan game Resident Evil, senjata api itu sudah mulai dibuat.

Bahkan Paviliun Api Biru mengirim beberapa orang untuk mempelajari tentang peluru dan senjata api.

Saat Xu Zixin melihat pria paruh baya itu berjalan dengan revolver peraknya, matanya tampak langsung bersemangat. "Senjata itu benar-benar berhasil dibuat?"

Pria paruh baya itu terkekeh seraya berkata, "Nona Xu, untuk membuat artefak ini, Paviliun Api Biru mengerahkan banyak penempa artefak dan menghabiskan begitu banyak waktu, jadi harganya tentu tidak murah."

"Tentu saja." Balas Xu Zixin sambil mengangguk.

Para pemain game menjadi lebih akrab, jadi Li Haoran dan Xu Zixin sudah saling kenal. Setelah mereka saling menyapa, Xu Zixin mengambil pistol yang dimodifikasi.

Pria paruh baya itu membawa sebuah nampan, di atasnya ada 20 biji peluru yang tertata dengan rapi. Peluru itu sangat indah sehingga terlihat mahal, satu pelurunya paling tidak seharga beberapa keping kristal.

Bahkan untuk Xu Zixin, senjata buatan itu termasuk barang mewah.

"Cobalah." Ujar Li Haoran.

Li Haoran sangat percaya diri dengan artefak spiritual yang dijual di tokonya.

Xu Zixin mengangguk lalu memposisikan tangannya di pistol seraya memasukkan sebuah peluru. Ia memegang pistol dengan kedua tangannya, lalu mengarahkannya ke batu hitam besar yang berjarak puluhan meter.

Meskipun bentuk luarnya menyerupai pistol, tetapi benda itu masih sebuah artefak spiritual, sehingga ia memasukkan energi Qi ke dalam pistol dan pola-pola indah di pistol itu tampak sedikit bersinar.

Kemudian Xu Zixin menarik pelatuknya.

WUUSH!

Lalu terdengar suara tembakan, dan batu hitam besar yang berjarak puluhan meter tadi langsung meledak begitu saja.

Asap berterbangan dan batu hitam besar yang keras itu langsung berlubang.

Xu Zixin perlahan-lahan menghembuskan nafas lega, ia merasa puas dengan kekuatan pistol tersebut.

"Bukankah itu pistol?" Bisnis di Paviliun Api Biru cukup baik, jadi saat itu masih ada beberapa kultivator yang berbelanja artefak spiritual, dan mereka kebetulan melihat saat Xu Zixin mencobanya.

Apakah pistol berhasil dibuat?

Mereka saling bertukar pandang. 'Mengapa kekuatan senjata itu terasa lebih besar daripada yang ada di game Resident Evil?'

...

Xu Zixin menyukai hal-hal baru, jadi ia akan selalu mencoba hal baru di tempat Fang Qi. Contohnya saja, kelas yang ia pilih di game Diablo adalah Amazon. Saat itu tak ada orang yang ingin memainkannya.

"Setelah aku mempelajari cold arrows, fire arrows, dan exploding arrows, aku akan memiliki revolver versi artefak spiritual. Tidak, aku akan menyebutnya peluru es, peluru api, dan peluru peledak." Xu Zixin sangat senang sambil membayangkan adegan di mana ia menggunakan teknik pengendalian pedang di tangan kirinya, dan revolver di tangan kanannya. Saat ia masuk ke dalam warnet, ia melihat Fang Qi yang duduk di kursinya dan bermain game sambil memakan Haagen-Dazs.

"Bos!" Dengan perasaan senang, Xu Zixin menunjukkan pistol perak itu sambil tersenyum. Lalu ia berkata, "Ta~da~! Bagus kan?"

Saat itu masih pagi sekali, tapi ada banyak pelanggan yang masuk datang dan melihat pistol yang dipegang oleh Xu Zixin.

Para pelanggan yang melihatnya langsung berseru, "Magnum Revolver?!"

"Sialan."

"Apakah itu benar-benar Magnum Revolver? Apakah sudah ada yang bisa membuatnya?"

"Benda itu seperti yang ada di dalam game! Sungguh luar biasa!"

Seruan mereka menarik perhatian banyak orang yang ada di dalam warnet.

"Biasa saja." Ujar Fang Qi sambil memakan Haagen-Dazs dan mengambil barangnya, lalu menaruhnya di hadapan Xu Zixin.

Melihat Fang Qi mengeluarkan peluncur roket, semua orang pun langsung terpana.

Dan langsung terdiam membeku.