Chereads / Super Internet / Chapter 85 - Berdiskusi Tentang Taoisme Tidak Seasyik Diskusi Tentang Game The Legend of Sword and Fairy

Chapter 85 - Berdiskusi Tentang Taoisme Tidak Seasyik Diskusi Tentang Game The Legend of Sword and Fairy

Saat berada di dalam aula Tianji, Su Tianji merasa sangat aneh. Setelah ia keluar dari pengasingan, ia mendapatkan sebuah perasaan yang sangat aneh.

Perasaan ini datang dari tempat di mana ia bersama beberapa orang berdiskusi tentang Taoisme di aula Tianxu.

Mari kita kembali ke 3 hari yang lalu, saat mereka membahas Taoisme di aula Tianxu.

Setelah Su Tianji keluar dari pengasingan, para kultivator dari seluruh penjuru di Dajin memberi selamat kepadanya. Istana Taoist Liuyun mengambil kesempatan tersebut untuk membuka forum diskusi Taoisme di aula Tianxu.

Itu adalah acara Taoist terbesar yang diselenggarakan oleh istana Taoist Liuyun setelah sepuluh tahun lamanya.

Di hari pertama acara Taoist, berbagai kultivator dari berbagai kelompok berkumpul dan saling bertukar pendapat tentang Taoisme dari sudut pandang mereka masing-masing. Mereka mendapatkan manfaat dari diskusi tersebut, hingga membuat acara Taoisme hari pertama mereka berjalan mulus.

Tetapi pada hari kedua, saat Ye Songtao sebagai Ketua sekte Lautan Awan datang dari jauh untuk memberi selamat pada Su Tianji, ikut berpartisipasi dalam diskusi Taoisme. Saat itulah alur diskusi mulai sedikit berubah.

Dua hari yang lalu di aula Tianxu.

"Di dunia ini ada dua macam Qi, yakni Qi murni dan Qi keruh. Sebagai kultivator yang berkultivasi, kita hanya mengandalkan energi Qi. Selama kultivasi saya di pengasingan, saya mendapatkan pencerahan tentang pemahaman teori energi Qi. Jadi saya ingin berdiskusi dengan kalian semua di sini. Tolong perbaiki jika saya ada kesalahan." Karena acara ini dibuat untuk Su Tianji, jadi dialah yang menjadi ketua diskusi. "Ia mengambang seperti tidak ada apa-apa, lalu kembali ke jalan Taoist, dan bertebaran dalam kekosongan. Ketika pandangan lautan dewa bersinar, itulah Qi yang sesungguhnya."

"Penjelasanmu benar-benar luar biasa! Saya sangat kagum!" Ujar Ye Songtao.

"Saya telah memahami tentang energi Qi, tapi pemahaman saya tidak sedalam Anda. Karena saya tidak ingin mendahului yang lebih master." Semua orang di sekitarnya pun berseru kaget.

Saat itu, ia melihat Ye Songtao seolah ingin mengatakan sesuatu jadi ia bertanya, "Ketua sekte Ye, apakah Anda memiliki pendapat lain?"

Ye Songtao memperhatikan sekelilingnya lalu berkata, "Apakah para kultivator sekalian pernah memainkan game The Legend of Sword and Fairy?"

".....??" Semua orang saling bertatapan. 'Sekarang mereka sedang membahas tentang Taoisme, kenapa kamu tiba-tiba membahas game The Legend of Sword and Fairy, apa-apaan itu?'

Setelah melihat ekspresi bingung semua orang, Ye Songtao memasang wajah tegas. "Saya pikir energi Qi tidak begitu misterius. Energi Qi itu selembut air, dan menguntungkan semua hal tanpa pertengkaran. Jika hati seseorang bisa setenang air, maka Qi milik orang tersebut akan stabil. Jika Qi stabil, orang tersebut dapat menggunakannya untuk mengendalikan hal-hal yang ada di alam ini."

"Apakah di antara kalian, ada yang pernah mendengar tentang teknik pengendalian pedang?" Tanya Ye Songtao.

"Teknik pengendalian pedang?" Tanya mereka yang terlihat bingung.

"Teknik pengendalian pedang, dilakukan dengan cara mengendalikan energi Qi untuk mengubah pedang, agar kita bisa terbang di atasnya." Jelas Ye Songtao dengan rinci. "Teknik pengendalian pedang dapat menekan penggunaan energi Qi. Biar saya tunjukkan pada kalian semua cara menggunakannya."

Ye Songtao memberi isyarat dengan menggunakan jarinya, dan sebuah pedang giok melompat keluar dari sarung pedangnya seolah pedang itu hidup. Lalu pedang itu melingkarinya seperti ular perak.

"Jika bisa menguasainya dengan baik, orang tersebut bisa terbang di atas pedang hingga ribuan kilometer, tanpa membawa senjata spiritual. Dengan teknik ini, hanya membutuhkan pedang dan pedang itu pun dapat terbang sejauh ribuan kilometer untuk memotong kepala musuh seperti sepotong kue. Ada sebuah ungkapan, Dengan pedang abadi, aku bisa pergi ke langit dan memasuki dunia bawah."

Setelah melihat teknik pengendalian pedang yang ditunjukkan oleh Ye Songtao, para kultivator langsung memasang wajah penasaran dengan mata yang tertuju padanya. Jelas sekali mereka melihat Ye Songtao mengendalikan sebuah pedang biasa, tapi pedang itu tampak hidup. Bahkan sangat mudah untuk dikendalikan.

"Pedang itu… hanya dikendalikan oleh energi Qi?" Tanya seorang kultivator.

Biasanya artefak spiritual yang digunakan oleh para kultivator harus dibuat dari material berharga, dan ditempa berkali-kali hingga sempurna. Setelah itu, para kultivator harus menggunakan energi Qi mereka sendiri untuk mengembangkannya, sebelum artefak tersebut dapat digunakan dengan bebas.

Menurut mereka, energi Qi tidak berbentuk, tetapi artefak spiritual adalah bentukannya. Jika kita ingin membuat benda spiritual tersebut mematuhi keinginan kita, maka kita perlu mencocokkannya energi kita dengan artefak spiritual tersebut.

Tetapi teknik pengendalian pedang ternyata bisa mengendalikan benda biasa dengan menggunakan energi Qi.

"Energi Qi itu selembut air, dan menguntungkan semua hal tanpa pertengkaran." Jika itu hanya teknik pengendalian, tidak akan mungkin bisa begitu menakjubkan. Tetapi apa yang dikatakan oleh Ye Songtao telah mengejutkan para kultivator di acara tersebut.

Setelah merenung, para kultivator sadar kalau frasa itu tampak sederhana, tetapi sangat mendalam. Selain itu, frasa tersebut menjadi sangat masuk akal. "Aku belum pernah mendengarkan pemikiran dan kebenaran dijelaskan dalam kalimat sesederhana ini."

"Ketua sekte Ye, apakah Anda yang menemukan frasa tersebut?"

"Aku membacanya dari sebuah buku yang berjudul Dao De Jing." Jawab Ye Songtao seraya menggelengkan kepalanya. Saat itu, Ye Songtao melihat Fang Qi yang memainkan game The Legend of Sword and Fairy, dan Fang Qi membalik-balikkan buku Dao De Jing dalam game. Lalu ia mengambil beberapa frasa dari buku tersebut.

(Dao De Jing atau Classic of the Way and Its Virtue, atau Tao Te Ching adalah sebuah buku konfusius yang ditulis oleh Laozi. Buku ini berisi tulisan-tulisan klasik Tiongkok.)

"Bagaimana kita bisa mempelajari teknik ini?" Tanya para kultivator yang penasaran dengan teknik pengendalian pedang. "Apa mungkin kita perlu mempelajarinya dari buku Dao De Jing itu?"

"Tak perlu." Jawab Ye Songtao seraya menggelengkan kepalanya. "Maksud saya, kalian harus keluar dan jalan-jalan. Kalian bahkan tidak tahu apa itu teknik pengendalian pedang. Saya mempelajari teknik ini dari seseorang yang bernama Peminum Berpedang Abadi. Selain teknik pengendalian pedang, ada juga teknik seribu pedang dan teknik pedang langit. Ketika seseorang telah menguasai semua teknik tersebut hingga mahir, ia dapat memanggil Dewa Pedang untuk melawan musuh."

Ye Songtao menjelaskan dengan santai.

"Waah…." Para kultivator pun dibuat terkejut dengan penjelasannya. "Seseorang bahkan bisa memanggil Dewa Pedang? Hebat sekali!"

"Apa mungkin Anda benar-benar bisa memanggil Dewa Pedang?"

"..." Su Tianji terlihat tidak senang saat melihat semua kultivator mengelilingi Ye Songtao.

...

Setelah Ye Songtao pergi, diskusi Taoisme hari itu segera berakhir. Awalnya Su Tianji berpikir kalau diskusi kecil tadi hanyalah selingan dan tidak akan mempengaruhi apapun. Lagi pula Ye Songtao adalah Ketua Sekte, jadi ia tak memiliki banyak waktu untuk berdiskusi tentang Taoisme setiap hari.

Namun pada hari ketiga, ia baru sadar betapa naif dirinya.

Pada hari ke tiga.

"An Huwei, Pemimpin kota Jiuhua! Ouyang Zhen, Kepala keluarga Ouyang! Bu Lei, Kepala keluarga Bu! Kami datang ke sini untuk memberi selamat kepada ketua Su!"

"Aku tak menyangka, tidak hanya Ketua sekte Ye yang memberi selamat kepada ketua Su, tetapi pemimpin kota An, Tuan Ouyang, dan Tuan Bu juga datang ke sini." Semua orang terkejut karena orang-orang seperti mereka biasanya akan mengirim utusan untuk datang, dan tidak datang sendiri.

Tetapi sebelum diskusi Taoisme dimulai, Su Tianji meminta para pelayan untuk membawakan makanan dan anggur. Tetapi saat itu An Huwei mengerutkan keningnya seraya berkata, "Anggur ini masih bisa masuk tenggorokanku, tetapi masih tak sebanding dengan Sprite."

"Kau benar." Ujar Ouyang Zhen yang menggelengkan kepalanya. "Makanan penutupnya juga tak selezat Haagen-Dazs."

Para utusan berstatus tinggi dari aliansi Taoist Wuwei yang duduk di samping mereka, kemudian bertanya karena penasaran. "Saudara Taoist An, anggur seenak apa Sprite itu? Apakah itu lebih enak daripada anggur Xianqiong dari istana Taoist Liuyun?"

"Lalu makanan penutup seperti apa Haagen-Dazs itu?"

An Huwei kemudian menjelaskan kepada mereka seraya mengingat kembali rasanya Sprite. "Tak ada yang bisa menandingi rasa Sprite, karena Sprite terbuat dari air mineral dari bawah pegunungan salju yang telah tertimbun selama ribuan tahun oleh batu vulkanik. Batu itu menyebar selama ratusan tahun, dan akhirnya meleleh dan disaring. Itu adalah mata air dingin dari batu vulkanik tadi. Selain itu, Sprite juga dicampur dengan madu yang dikumpulkan oleh lebah dari serbuk sari bunga spiritual yang bernama bunga hati es."

Lalu ada banyak kultivator lain ikut berkerumun di sekitar mereka.

Melihat kejadian tersebut seperti tak asing lagi, membuat Su Tianji kehilangan kata-kata.

...

Su Tianji duduk di dalam aula Tianji dengan ekspresi yang rumit di wajahnya. "Apakah aku terlalu lama di pengasingan? Bagaimana bisa ada begitu banyak hal yang telah terjadi tanpa aku sadari?"

Su Tianji merasa bahwa seluruh dunia di telah berubah setelah ia keluar dari pengasingan.

"Apa itu The Legend of Sword and Fairy, Sprite, Haagen-Dazs, dan master bernama Peminum Berpedang Abadi?" Ia bersandar pada kursi lebarnya yang ditutupi oleh bulu putih bersalju, dan mengingat kembali puisi yang ia dengar saat itu. "Pedang kekaisaran membasmi kejahatan di langit dan bumi. Aku akan bahagia jika ada anggur, dan aku akan gila tanpa anggur. Aku akan minum di danau dan di sungai. Lalu menelan matahari dan bulan. Aku bisa meminum hingga ribuan gelas anggur, karena aku adalah Peminum Berpedang abadi!"

"Sebenarnya siapa master itu? Dan siapa yang bisa menulis puisi seperti itu?"

"Dan lagi, apa itu teknik pengendali pedang? Tak hanya Ketua sekte Ye, bahkan pemimpin kota An, dan para Tetua dari Jiangnan mempelajari teknik itu. Sebenarnya siapa master dibalik ini semua?" Ia melirik ke murid-muridnya dan bertanya, "Apakah kalian tahu tentang Peminum Berpedang Abadi?"

Semua muridnya pun saling bertukar pandang.

"Ah iya, orang-orang dengan status seperti kalian mana bisa bertemu dengan seorang master seperti dia. Kalau begitu, apakah kalian ada yang tahu toko kecil bernama Super Internet?" Tanya Su Tianji sambil mengernyitkan dahi. "Apakah benar Peminum Berpedang Abadi tinggal di toko kecil itu?"

"Aku aku! Aku tahu!" Saat itu tiba-tiba sesosok bayangan berlari ke dalam aula.

Su Tianji mengernyitkan dahi saat menatap ke arah Xiao Yulu dengan ekspresi bahagia, lalu berkata, "Bawa aku ke sana!"