Chereads / Super Internet / Chapter 69 - Ayah Datang? Jangan Khawatir, Warnet Kami Adalah Warnet yang Tepat!

Chapter 69 - Ayah Datang? Jangan Khawatir, Warnet Kami Adalah Warnet yang Tepat!

Setelah menambahkan skill point, Nalan Hongwu dan tetua Fu akhirnya memamerkan kekuatan Paladin dan membunuh para monster untuk membuka jalan menuju ke Arcane Sanctuary.

Yun Lian melirik ke langit lalu mendengus sebal, "Sialan! Kita datang di pagi hari, tapi sekarang matahari sudah terbenam, dan kita belum menghubungi Sekte! Tetua pasti akan membunuh kita!"

"Saudara Junior, kita harus segera pulang!"

"Ah..." Ye Xiaoye menganggukkan kepala dengan enggan. Tapi saat itu....

"Pemilik warnet sedang melawan Bos!" Fang Qi sering menggunakan kata 'bos' dan sekarang kata itu menjadi kata umum yang digunakan di warnetnya.

Begitu Ye Xiaoye mendengar hal tersebut, ia segera berlari ke arah Fang Qi dengan penuh semangat, dan menggelengkan kepalanya pada Yun Lian. "Tunggu sebentar! Aku ingin melihat pemilik warnet mengalahkan Bos dulu!"

Di saat yang sama, beberapa pemain berlari ke belakang Fang Qi. Mereka menatap layar komputer Fang Qi dengan seksama, seolah mereka sendiri yang sedang melawan Bos. "Dia mulai menyerang!"

"Bos ini sangat kuat!" Duriel adalah serangga raksasa. Begitu Fang Qi sampai di sarang Duriel, Duriel langsung menyerangnya!

Meskipun Duriel berukuran sangat besar, tetapi gerakannya sangat cepat dan kuat. selain itu, sarangnya bisa menjadi mimpi buruk bagi pemain baru.

"Hei! Hati-hati!" Para penonton yang mengelilingi Fang Qi berteriak cemas. Mereka terlihat lebih panik daripada Fang Qi.

Tetapi sepertinya Fang Qi telah mengetahui apa yang akan dilakukan Duriel. Ia mengaktifkan Vigor Aura dan membuatnya bisa menghindari serangan Duriel dengan cepat. Kemudian ia melemparkan Blessed Hammer ke arah Duriel.

Pertempuran dengan Duriel adalah pertempuran jarak dekat. Fang Qi mengganti Vigor Aura dengan Concentration, sambil terus menjaga jarak. Lalu ia mencoba untuk menyerang monster itu dengan Blessed Hammer.

Fang Qi mengganti kedua aura tersebut, sambil terus berusaha menghindari serangan Duriel. Para penonton memperhatikannya mengaktifkan Concentration sambil menyerang, dan beralih ke Vigor saat ia mengelak. Fang Qi masih terlihat tenang saat melawan monster di ruangan kecil nan sempit tersebut.

"Pemilik warnet sangat kuat!"

"Skillnya juga luar biasa sekali!"

"Bahkan sampai sekarang Bos belum bisa menyentuhnya!"

"Oh tidak! Duriel menyerang!"

Di layar komputer Fang Qi, tubuh raksasa Duriel bergetar sebelum akhirnya menyerang ke arahnya dengan sangat cepat.

"Cepat sekali pindahnya!"

Yun Lan melirik Juniornya yang ada di sampingnya, yang sedang menonton permainan Fang Qi dengan serius lalu ia berpikir keras. 'Duh, apa yang harus aku lakukan, ia tidak mau pulang.'

Yun Lian merasa sangat kesulitan. Ia baru bermain sebentar, tetapi hari sudah malam.

"Junior Ye, mari kita datang kembali besok dan melihat mereka membunuh monster." Ujar Yun Lian yang berusaha membujuk Ye Xiaoye. "Junior Ye…."

"Ini tidak akan lama kok!" Balas Ye Xiaoye. "Pemilik toko akan membunuh Bos itu kurang dari 5 menit! Biarkan aku menonton sebentar lagi!"

Ye Xiaoye menatap layar komputer sambil meyakinkan kakak-kakak seniornya. "Jika Ayahku memarahi kita, aku yang akan bertanggung jawab. Kenapa kalian semua begitu takut?!"

Saat itu, ada pria paruh baya bertubuh sedikit berisi, berjalan masuk melalui pintu kaca transparan. Ia mengenakan jubah berwarna putih dan rambutnya diikat tinggi.

Pria itu meletakkan tangannya ke belakang punggungnya dan terlihat tenang. Ekspresinya sangat tegas, dan matanya memancarkan cahaya. Ia terlihat begitu dewasa. Pandangannya membuat orang-orang menjadi ketakutan.

Pria paruh baya itu melihat ke sekeliling dan berjalan menghampiri sosok yang dikenalnya.

"Kami bukannya takut, tapi....." Ujar Yun Lian yang berusaha menjelaskan.

Lalu tiba-tiba Yu Lian merasa seseorang menarik ujung jubahnya. "Kak… Kakak senior...."

"Apa? Kamu gagap?" Yun Lian segera berbalik dan melihat pria paruh baya berjubah putih yang berdiri di belakangnya. Ekspresi acuh tak acuhnya membuat orang-orang merasa tertekan saat ia menghampiri Yun Lian.

"Ke...." Yun Lian bergetar ketakutan.

Ia tak menyangka kalau Ketua Sekte akan datang.

Mereka dalam masalah besar!

Di waktu yang bersamaan, pertempuran Fang Qi melawan Duriel yang sedang berada dipuncak kritis, terlihat di layar.

Tubuh Duriel memancarkan energi es yang sangat kuat.

Seluruh udara di sekitar ruangan pun membeku, dan mulai menciptakan es tebal. Seluruh tubuh Fang Qi pun membeku. Sekarang tidak ada tempat lagi untuk bersembunyi.

Duriel kemudian mengangkat penjepit raksasa dan menjepit Fang Qi.

"Mampus! Sialan!" Semua orang yang menonton terlihat sangat cemas. Mereka tak menyangka Bos itu tak hanya mampu bertarung dalam jarak dekat, tapi juga bisa menyerang dari jarak jauh, dengan cara membekukan musuhnya. Lalu bagaimana sekarang?

Saat itu Fang Qi tak bisa melarikan diri, bahkan dengan menggunakan Vigor untuk mempercepat gerakannya.

Para penonton tahu kalau penjepit Duriel bisa melukai, bahkan membunuh Fang Qi!

Tetapi saat itu para penonton melihat Fang Qi tiba-tiba mengambil sebuah tongkat.

"!!??"

Tepat sebelum Duriel menjepit Fang Qi, ada cahaya yang mengelilingi Fang Qi.

DUAR!

Batuan kerikil pun berterbangan dan seluruh ruangan bergetar.

Tetapi Fang Qi tiba-tiba muncul di tempat lain.

Para penonton pun terpaku melihatnya.

Apa yang sedang terjadi!?

Bagaimana ia bisa melakukannya?

"Teleport! Itu adalah tongkat untuk mengaktifkan Teleport!" Pekik An Cheng yang langsung mengenali tongkat tersebut hanya dengan sekali lihat, karena ia adalah seorang Sorceress.

Umumnya, item yang menambah level pada skill hanya untuk kelas unik saja, tetapi ada item yang bisa digunakan oleh semua kelas dengan syarat batas waktu penggunaan.

Jika pemain itu beruntung, ia dapat membelinya dari toko, karena item itu sangat langka. Item yang dipakai oleh Fang Qi dikenal sebagai tongkat TP.

Seperti itulah cara Fang Qi menghindari serangan mematikan dari Duriel.

"Bagaimana ia bisa memikirkan hal ini?!" Para penonton terlihat berdecak kagum.

"Langkah yang sangat bagus!" Ujar Bai Lang lalu bertepuk tangan.

"Pemilik warnet memang luar biasa!"

"Skill yang sangat luar biasa!" An Cheng dan lainnya berseru keras. "Pemilik warnet benar-benar hebat!"

"Aku tidak tahu kalau Paladin juga bisa dimainkan dengan cara seperti itu." Ujar Nalan Hongwu. Wajahnya terlihat kalau ia sedang mempelajari hal baru.

Setelah menyaksikan keramaian tersebut, Ye Songtao bertanya pada Yun Lian dengan ekspresi tegas. "Apa yang sedang terjadi?"

Yun Lan dan beberapa murid lainnya segera bersembunyi di belakang Yun Lian. Sebagai senior, Yun Lian pun berusaha untuk menjelaskannya.

Mata Ye Songtao pun menatap tajam ke arah Yun Lian.

"Ah..." Yun Lian memasang ekspresi canggung. "Mereka... bermain Diablo."

"Bermain Diablo?" Ye Songtao menatap Yun Lian dengan tatapan bingung, dan menunggunya memberikan penjelasan.

"Nama game ini adalah Diablo." Yun Lian merasa ingin bunuh diri, karena tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya. "Saudara Junior Ye masih ingin bermain game, jadi sekarang ia sedang menonton permainan pemilik tempat ini."

"Belum selesai bermain game?" Ekspresi Ye Songtao langsung berubah menjadi suram, dan siap untuk meledakkan amarahnya. "Lalu dia menonton permainan orang lain?"

"Permainan pemilik tempat ini sangat bagus!" Seru Ye Xiaoyue dengan nada tinggi. Lalu ia merasakan tarikan di lengannya.

"Aduh Kak senior, aku bilang biarkan aku selesai menonton!" Ujar Ye Xiaoyue yang masih menatap layar Fang Qi. "Apa yang kamu takutkan? Ayahku bukan harimau, dia tak akan menggigit orang."

Ekspresi Ye Songtao menjadi semakin suram setelah mendengar ucapan tersebut.

"Mati!" Segerombolan orang bersorak.

"Dia membunuh Duriel! Bahkan tanpa terluka sedikitpun!"

"Dia lari dari kematian dengan tongkat TP-nya! Pertempuran itu benar-benar hebat!"

"Pemilik warnet sangat hebat!"

"Siapa yang hebat?" Tiba-tiba Ye Xiaoye mendengar suara rendah dari belakangnya.

"Pemilik tempat ini!" Jawab Ye Xiaoye, tetapi ekspresinya langsung membeku, lalu menoleh ke belakang.

"Ayah…."

"Kamu masih ingat kalau punya Ayah?!" Tanya Ye Songtao dengan nada tinggi. "Kamu pikir apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu tidak berlatih dan malah bermain game sepanjang hari?!"

"Ujian Sekte akan segera dilaksanakan, tapi kamu malah bermain game."

"Di dalam sekte, kamu memiliki sumber kultivasi yang begitu melimpah ruah, tapi kenapa kamu tidak memanfaat peluang itu?"

"Kalau kamu seperti ini, apa kamu tidak tahu apa yang telah Sekte lakukan padamu?"

"Apa yang akan kamu katakan para para Tetua yang menaruh harapan padamu?"

"..."

Para penonton yang tadinya menonton permainan Fang Qi yang bermain Diablo, kini mendadak sunyi.

Bahkan Fang Qi pun ikut menengok melihatnya.

"Ayahnya mencarinya?"

"Gadis ini pasti sangat suka bermain game." Ujar orang lain seraya menghela nafas.

"Apa yang akan ia lakukan?" Beberapa orang memperhatikan Ye Xiaoye dengan simpatik, karena mereka tahu Ayahnya akan memberinya pelajaran, karena ia ketahuan bermain game sebelum ujian Sekte.

Ye Xiaoye kemudian melihat sekelilingnya tanpa daya. Jelas sekali ia berbohong kalau ia tidak takut pada Ayahnya.

'Kenapa Ayah bisa ada di sini?' Pikir Ye Xiaoye yang merasa akan mati.

"Sialan, semuanya jadi kacau."

Dari sudut matanya, ia melirik Yun Lian dan murid-murid lainnya. Tetapi saat itu tak ada satupun yang berani membantunya bicara, apalagi Ketua sekte sedang marah.

Zhou Hongying yang membawa Ye Xiaoye ke sini bahkan lebih gugup daripada yang lain.

Jika di dunia sebelum Fang Qi menyeberang ke sini, para pemuda yang bermain di warnet sebelum ujian akan segera disuruh pulang oleh orang tua mereka, sama seperti Ye Xiaoye.

Tetapi....

"Jangan khawatir, warnet kami adalah warnet yang tepat." Saat itu Fang Qi berdiri untuk menenangkan para penonton lain.