Chereads / Super Internet / Chapter 54 - Pak! Segera Aktifkan Akun Gameku!

Chapter 54 - Pak! Segera Aktifkan Akun Gameku!

[Peraturan Karyawan]

[1. Karyawan wajib menaati seluruh peraturan yang ada.]

[2. Anggaplah diri kalian sebagai bagian dari toko.]

[3. Karyawan wajib membersihkan toko sampai tidak ada debu yang terlihat.]

[4. Karyawan wajib memastikan dan tidak boleh membuat kesalahan saat menerima uang.]

[Jika karyawan tidak mematuhi peraturan di atas, maka akan segera dipecat dan tidak akan dipekerjakan kembali!]

[Gaji: Pemilik toko akan mengurus makan dan tempat tinggal karyawan. Karena nafsu makan karyawan yang besar, maka karyawan tidak akan menerima gaji apapun untuk sementara waktu.]

[Bonus:]

[Jika melakukan laundry, akan mendapatkan 1 roh kristal/bulan]

[Jika memasak, penilaian akan berdasarkan kualitas makanannya (Tolong jangan meletakkan makanan yang tidak bisa dimakan di atas meja makan, atau karyawan akan segera dipecat dan tidak akan dipekerjakan kembali).]

"Putri… hm...." Setelah melihat ekspresi Fang Qi, loli kecil itu tiba-tiba menyadari sesuatu dan memikirkan kembali tentang peraturan nomor dua. "Namaku Jiang Xiaoyue. Mohon bantuannya ya."

"Syukurlah Putri pintar. Aku tidak percaya pemilik toko sialan ini baru saja mencoba untuk menipuku!" Ujar Jiang Xiaoyue sambil menyeka keringat di dahinya lalu menghela nafas lega.

Setelah Fang Qi memberitahunya peraturan karyawan toko, loli kecil itu akhirnya secara resmi menjadi karyawan di warnetnya.

Fang Qi kemudian mengangguk dan menunjuk ke meja resepsionis di depan seraya berkata, "Kalau tidak terlalu sibuk, kamu bisa duduk di sana. Semua harga telah tertulis di papan tulis di belakangmu. Kamu hanya perlu menerima uang sesuai dengan harganya. Kalau kamu melakukan kesalahan..."

"Akan segera dipecat dan tidak akan dipekerjakan kembali." Jawab Jiang Xiaoyue. "Dengan peraturan sederhana seperti ini, putr... aku sudah menghafal seluruh peraturannya." Imbuhnya.

"Dan lagi, di lantai atas ada dua kamar. Kamu bisa membersihkan toko saat sepi. Kalau ada ada pelanggan baru masuk ke toko dan ada hal yang masih tidak kamu pahami, jangan ragu untuk bertanya padaku."

"Hmm....." Jiang Xiaoyue kemudian melihat sekeliling toko dengan pandangan curiga. "Bagaimana bisa ada toko seaneh ini di dunia manusia? Harga barang di sini begitu mahal, tapi ada banyak orang yang tetap datang ke sini. Memangnya seberapa enak botol minuman seharga tiga roh kristal?"

Jiang Xiaoyue lalu menatap tak percaya pada para pelanggan yang meminum Sprite, dan tampak begitu puas.

Dengan adanya Jiang Xiaoyue di sini, Fang Qi akhirnya bisa memiliki lebih banyak waktu luang. Karena itulah ia pergi keluar toko untuk mencari orang demi memperbaiki atapnya. Sistem hanya memodifikasi warnet di lantai bawah, jadi tidak bisa memperbaiki lantai atas. Karena itulah kamar-kamar di lantai atas masih normal. 'Apakah nanti aku perlu menempatkan ranjang di lantai satu?' Pikir Fang Qi.

"Tidak bisakah kita membuat asrama di dalam warnet?" Tanya Fang Qi dengan nada kesal pada sistemnya.

[Otoritas Anda terbatas, asrama tidak dapat disediakan saat ini.]

Sialan! Otoritas lagi!

Hal tersebut membuat Fang Qi merasa sangat tertekan.

....

An Huwei bukan hanya komandan utama militer di kota Jiuhua, tetapi juga seorang pemimpin pemerintahan di kota Jiuhua. Ia memegang kekuatan besar dan memerintah kota Jiuhua, hingga semua aspek perdagangan, militer, dan lainnya dapat terintegrasi dengan baik. Itu lah yang dinamakan kekuatan yang absolut.

Tapi kemarin, tak hanya wakil komandannya, Gong He yang diusir dari toko kecil, bahkan tamu pentingnya juga diusir. Jika orang lain mengetahui apa yang terjadi saat itu, bagaimana mungkin An Huwei akan tinggal diam?

Ia pun langsung mendatangi toko Super Internet tersebut.

Seorang pria paruh baya yang tinggi dan tampan, dengan dahi lebar serta fitur wajah yang tajam berjalan ke arah toko Fang Qi dengan sombong.

Di belakangnya ada para prajurit elit dari tentara kota Jiuhua. Mereka semua mengenakan baju besi perak dan memancarkan aura yang kuat.

Para tentara tersebut langsung mengepung warnet Fang Qi.

Pria lain yang berdiri di belakang pria paruh baya tersebut adalah Gong He, yang kemarin datang bersama Nalan Ying.

Jiang Xioyue pun membeku setelah melihat pria paruh baya tersebut.

Bukankah… ia adalah pemimpin kota Jiuhua?!

Ia adalah seorang kultivator dari Puncak Alam Danau Puncak, dan orang yang ada di belakangnya adalah seorang prajurit leluhur.

Bahkan mereka datang bersama tim militer mereka.

Bagaimana ini? Pemilik toko sialan ini pasti akan mendapat masalah.

"Pak!" Jiang Xiaoyue memanggil Fang Qi yang sedang asyik bermain game.

"Apa kita kedatangan pelanggan baru?" Tanya Fang Qi sambil menatap Jiang Xiaoyue.

"Pemimpin kota datang bersama tim militernya untuk menghancurkan toko." Jawab Jiang Xiaoyue. "Sepertinya karena kamu terlalu sering menipu pelanggan, pemimpin kota jadi sudah tak tahan lagi dan datang ke sini. Ayo, kita harus melarikan diri!"

"Melarikan diri?" Fang Qi mengulang dua kata tersebut dengan tenang. "Bukankah dia hanya pelanggan baru?" Imbuhnya sambil berjalan menghampiri mereka.

"Pelanggan… baru?!" Ujar Jiang Xiaoyue sambil memandang Fang Qi dengan tatapan tak percaya. "Apakah pemilik toko ini sudah gila?!"

"Apakah kamu pemilik toko ini?" Tanya An Huwei sambil menatap Fang Qi dengan tatapan dingin. "Kenapa kamu tidak berlutut di depanku?"

"Berlutut?" Tanya Fang Qi sambil mengerutkan keningnya. "Saya pikir Anda adalah pelanggan baru, ternyata Anda datang ke sini untuk membuat onar." Imbuhnya.

Kemudian ia melihat ada Gong He di belakang An Huwei. "Apa kalian akan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan mereka kemarin? Maaf, tapi kalau kalian membuat masalah di toko ini, maka kalian akan disambar petir dan tidak boleh datang ke sini lagi." Ujar Fang Qi.

Jiang Xiaoyue tidak bisa berkata-kata setelah melihat apa yang sedang terjadi. Ia lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangan kecilnya karena tidak kuat melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Sombong sekali!" Cibir An Huwei sambil melambaikan tangannya. "Tutup toko ini! Dan tang—"

Sebelum An Huwei sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba ia melihat orang tua berambut putih menengok ke arahnya.

An Huwei langsung membeku setelah melihat orang tua tersebut, pikirannya pun langsung kosong.

"Na.... Na...."

"Sekarang Tuan sedang bermain game. "Ujar tetua Fu dengan wajah yang terlihat tidak senang. "Kalian semua harus berhati-hati."

"Ayah?" Saat itu terdengar suara lain dari belakang mereka.

"Cheng?!" An Huwei tampak sangat terkejut saat melihat putranya An Cheng. "Kenapa kamu ada di sini?"

"Main game Diablo." Jawab An Cheng sambil mengeluarkan beberapa roh kristal. "Pak, beri Ayahku sebotol Sprite."

"Ambilkan." Fang Qi menyuruh Jiang Xiaoyue untuk melayani An Cheng. "Spritenya ada di dalam kulkas."

"Ah." Jiang Xiaoyue merasa bingung dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini.

An Huwei lalu menatap botol kaca berwarna hijau itu dengan bingung. "Cheng, sebenarnya apa yang kamu lakukan di sini?"

"Paman An!" Tiba-tiba Ouyang Cheng yang berada di samping An Cheng menyapanya. "Minuman ini hanya ada di toko ini. Paman tidak akan bisa membelinya di luar."

"Seberapa enak minuman dari toko kecil ini? Lagipula apa manfaatnya?" Tanya An Huwei dengan tidak sabar. "Kalian ini anak-anak nakal! Cepat pulang! Bagaimana mungkin barang seperti ini lebih enak daripada wine milik Paviliun Qingfeng dan Mingfeng?! Beraninya kalian menyuruhku meminumnya!"

"Simpan untuk kalian sendiri saja!" Ujar An Huwei yang sudah kehilangan kesabarannya.

Belum ia selesai bicara, Bu Che tertawa dan berkata, "Paman An, bagaimana mungkin wine dari Paviliun Qingfeng dan Mingfeng lebih enak? Asal paman An tahu, Sprite ini terbuat dari air mineral dari bawah pegunungan salju yang telah tertimbun selama ribuan tahun oleh batu vulkanik tua dari sumber mata air dingin."

"Dan juga mengandung madu yang diproduksi oleh lebah yang mengumpulkan serbuk sari dari bunga spiritual, bunga hati es. Madu ini dapat meningkatkan konsentrasi dan menenangkan pikiran." Ouyang Cheng ikut menambahkan.

"Begitu Ayah meminumnya, ada ribuan gelembung gas yang akan menari-nari di lidah, dan membuat Ayah menjadi lebih segar. Minuman ini dibuat dengan menggunakan alat canggih yang disebut dengan kompresor agar minuman ini bisa bergelembung."

Mata Jiang Xiaoyue terbelalak saat ia baru saja memberikan minuman sprite itu kepada An Huwei. 'Ternyata di dunia ini ada minuman seperti ini?'

"Ternyata toko kecilmu ini benar-benar melakukan begitu banyak penelitian untuk sebuah minuman." Setelah mendengar penjelasan dari An Cheng dan Ouyang Cheng, Nalan Hongwu kemudian berkata pada Fang Qi. "Ayo Nak, ambilkan kami berdua masing-masing sebotol. Kami ingin mencobanya."

"Bahkan Kakek Nalan juga ingin meminumnya?!" An Huwei menatap kedua kakek tersebut dengan tatapan bingung. "Kalau begitu izinkan aku untuk mencobanya terlebih dulu. Akan ku cari tahu apakah minuman ini seenak yang dikatakan oleh anak kecil ini atau tidak." Ujar An Huwei.

Kemudian ia menutup matanya dan langsung meneguk Sprite tersebut.

Puluhan ribu gelembung gas kecil bergejolak di lidahnya saat minuman dingin, manis dan asam itu masuk ke dalam mulutnya. Gelembung itu membuat lidahnya menjadi lebih sensitif daripada sebelumnya. Dan ia langsung merasa lebih segar.

Di waktu bersamaan, perasaan dingin memasuki tenggorokannya dan meluncur hingga ke bagian bawah perutnya.

Hal tersebut membuat An Huwei langsung membuka matanya karena terkejut.

"Bagaimana?" Tanya tetua Fu setelah melihat reaksi An Huwei. "Apakah anak-anak itu hanya melebih-lebihkan saja?"

"Ini sangat enak!" Teriak An Huwei. "Aku belum pernah meminum minuman seenak ini."

"Apa seenak itu?!" Dua orang tua tersebut langsung bangkit dari kursinya, dan segera mengambil botol sprite lalu meminumnya.

Perasaan dingin yang menyegarkan setelah meminumnya seolah membuka seluruh pori-pori di tubuhnya.

Mereka berdua langsung membuka mata lebar-lebar begitu meminumnya.

Minuman ini...

Segar sekali!

"Hahaha! Minuman yang luar biasa!" Ujar Nalan Hongwu sambil tertawa lepas. "Aku pikir aku tidak akan bisa meminum minuman yang luar biasa seperti ini sebelum aku mati."

Tetua Fu lalu meminum Spritenya sambil melirik ke arah layar An Cheng dan teman-temannya. "Kalian juga bermain Diablo?"

"Iya." Jawab An Cheng dengan canggung, karena ia menyadari kalau dua orang tua tersebut berasal dari kalangan atas. "Aku tidak pandai dalam hal ini, jadi jangan menertawakanku."

"Aku lihat permainanmu cukup bagus." Ujar Nalan Hongwu. "Nak, apakah kamu mau bermain bersamaku?" Tanyanya sambil menepuk punggung An Cheng.

"Tentu saja!" Jawab An Cheng dengan mata yang tampak berbinar. "Kebetulan kami sedang kekurangan petarung jarak dekat. Kakek berdua bermain dengan karakter Paladin, kan?!"

"Baiklah kalau begitu." Balas Nalan Hongwu. "Aku akan membuka ruang agar kalian bisa bergabung denganku."

An Huwei tercengang lalu menatap anaknya dan Nalan Hongwu, kemudian menunjuk dirinya sendiri. "Bagaimana denganku?"

Nalan Hongwu lalu memutar bola matanya dan menjawab, "Main saja sendiri. Kamu bahkan belum mengaktifkan akun game-mu."

"Mengaktifkan akun game?" An Huwei merasa ingin menangis setelah mendengar ucapan tersebut. Bagaimana bisa Nalan Hongwu memperlakukan anaknya lebih baik daripada dirinya?

"Pak! Cepat aktifkan akun game-ku!" Teriak An Huwei.

Hal tersebut membuat Jiang Xiaoyue tidak bisa berkata-kata lagi. "Sebenarnya aku bekerja di toko macam apa?"