Akhirnya, sesi makan-makan bersama itu selesai. Luzhou dan Kak Wu menjalankan rencana mereka. Mereka tahu bahwa Kak Wu akan mengusulkan bayar sendiri-sendiri, sementara Luzhou akan menolak dan membayar semua makanan itu di meja kasir.
Akhirnya, mereka semua kembali ke universitas.
Setelah tim berpisah, Luzhou menemui Kak Wu dan berbisik, "Menurutku ini bukan ide yang bagus."
Kak Wu tersenyum dan menasihati seperti seorang pria tua yang berpengalaman. "Sembilan puluh persen perusahaan baru melakukan ini, dan kita bisa dibilang cukup baik. Jika kamu merasa bersalah, mungkin kamu bisa memberi mereka saham. Tapi ku sarankan jangan, karena saat ini, perusahaan ini masih baru dan saham tidak ada harganya. Dan yang kedua, jika kamu melakukan itu, kamu akan menanamkan bibit yang bisa berbahaya di masa depan nanti."
Mendengar perkataan Kak Wu, Luzhou memutuskan untuk diam.
Setelah beberapa saat, mereka melanjutkan diskusi, dan mereka setuju untuk membagi tugas.
Luzhou tidak memiliki pengalaman berbisnis, dan jika ia berbisnis tanpa tahu tentang bisnis, bisa berbahaya.
Sementara itu, untuk urusan saham…
Saat ini, sebaiknya tidak perlu terlalu dipikirkan.
Apalagi, tidak semua perusahaan bisa sukses. Jika perusahaan masih belum sukses, maka kertas-kertas saham itu tidak berguna, bahkan lebih tidak berguna daripada tisu toilet yang setidaknya bisa digunakan untuk membersihkan diri.
...
Sehari setelah perekrutan anggota, Kak Wu meminjam sebuah kelas untuk memulai aktivitas pertama "Kelompok Kereta Kampus".
Dalam pertemuan itu, mereka akan membicarakan analisa produk dan analisa pasar.
Banyak ide dilontarkan untuk menambah pengguna atau menjaga agar pengguna tetap setia. Namun, saat ini aplikasi itu sudah berada di ambang maut, dan prioritas mereka adalah mencari ide-ide fitur baru untuk ditambahkan pada aplikasi.
Semua anggota sangat bersemangat, masing-masing membawa buku catatan kecil untuk mencatat hasil pertemuan.
Tidak lama kemudian, Kak Wu datang membawa dua kantong plastik, dan segera meminta Luzhou untuk naik ke podium dan membuka pertemuan. Setelah pembukaan, Luzhou mempersilahkan Yuan Liwei, manajer produk, untuk maju dan memberikan pengumuman. Yuan Liwei telah mencari dan melakukan semua riset yang diperlukan untuk saat ini.
"Baiklah, kita langsung saja." Yuan Liwei mengetuk meja dan mengumumkan bahwa pertemuan telah dimulai.
"Pengguna terbesar aplikasi ini adalah para murid universitas, dan dalam klasifikasi pengguna, mereka bisa dianggap sebagai pengguna berkualitas tinggi yang bisa menerima hal-hal baru dengan cepat, memiliki kebutuhan dalam batas sosial rata-rata atau di atas rata-rata, kemampuan menghabiskan uang, dan potensi untuk menjadi pengguna setia!"
Yuan Liwei berdiri tegak, lalu menaikkan kacamata dan melanjutkan, "Tidak sulit mendapatkan keuntungan dari pengguna seperti ini. Namun saat ini, tugas utama adalah meningkatkan aktivitas para pengguna yang sudah ada! Keaktifan pengguna juga penting, tidak hanya jumlah pengguna."
"Sebenarnya, jika dilihat dari sisi pebisnis, aplikasi pemesanan kereta yang ditujukan untuk mahasiswa bukanlah ide yang bagus. Aku sendiri hanya membuka aplikasi pemesanan transportasi umum sekitar 10 kali per tahun. Walaupun aplikasi pemesanan sangat bagus dan lancar, pengguna tidak akan aktif jika mereka hanya membuka aplikasi saat mereka memerlukan tiket."
"Saat ini, solusi terbaik adalah membuat fitur-fitur baru yang tidak berhubungan dengan pemesanan tiket kereta."
"Jika kalian ada ide bagus, kalian bisa langsung bilang."
Para anggota bertepuk tangan, termasuk Luzhou dan Kak Wu.
Profesional sekali!
Luzhou berteriak dalam hati.
Orang-orang yang berpengalaman memang beda!
Awalnya, ia membuat aplikasi itu karena kebanyakan fans-nya di Weibo adalah mahasiswa universitas, dan ia merilisnya tepat saat masa-masa kembali ke sekolah. Karena itulah, ia membuat banyak sekali fitur yang bisa digunakan mahasiswa––sayangnya, ia melupakan salah satu aturan terpenting dalam berbisnis, yakni, menjadi produk yang bisa digunakan konsumen sebanyak mungkin dalam berbagai situasi.
Akhirnya, setelah melihat analisa konsumen, Luzhou memahami kesalahan apa yang telah ia lakukan.
Kemudian, ada salah satu mahasiswa tahun pertama yang mengangkat tangan. "Bagaimana jika kita menambahkan fitur penjadwalan? Universitas sedikit lebih merepotkan karena jadwal kelas bisa berubah sewaktu-waktu, dan kurikulum-nya tidak tetap, tidak seperti waktu SMA dulu."
Yuan Liwei yang berdiri di depan tidak berkomentar, hanya mengangguk dan tersenyum sebelum menuliskan ide itu pada papan di depan.
Aplikasi untuk menulis jadwal atau perencanaan sudah banyak, namun tidak banyak aplikasi yang memiliki fitur pemesanan tiket dan penjadwalan secara bersamaan.
Akhirnya, diskusi memanas, dan suasana kelas tersebut menjadi semakin ramai.
Seorang mahasiswa lain pun angkat bicara, "Bagaimana jika kita membuat fitur catatan kelas? Jadi, dengan kamera pada aplikasi, pengguna bisa menggunakan kamera untuk memfoto PPT, kemudian foto-foto tersebut bisa disortir sesuai dengan kelas yang diinginkan pengguna."
Walaupun para mahasiswa bisa meminta PPT kepada para dosen setelah kelas selesai, kebanyakan tidak mau terlalu merepotkan diri. Bahkan, Luzhou sendiri pun terkadang memfoto PPT untuk mencatat.
Tentu saja, pada akhirnya, semua foto yang tersimpan itu akan bercampur aduk, sampai tidak bisa dibedakan foto tersebut dari pelajaran untuk kelas apa.
Mata Luzhou pun berbinar-binar saat mendengar ide tersebut.
Fungsi itu adalah ide yang bagus.
Walaupun sepertinya ia sendiri tidak akan terlalu menggunakan fungsi itu.
Seperti tadi, Yuan Liwei tidak mengatakan apa-apa, ia hanya mengangguk dan menuliskan ide itu di papan.
Diskusi terus berlanjut, dan ada semakin banyak ide-ide yang bermunculan.
Ada juga yang memberi ide untuk membuat "Forum Kampus" sebagai tempat bagi para mahasiswa untuk membagikan kejadian-kejadian yang terjadi dalam kampus mereka. Ditambah lagi, tempat itu bisa digunakan untuk meminta bantuan jika ada barang-barang yang hilang.
Tidak hanya barang-barang hilang, informasi pekerjaan, berita, dan aktivitas pun bisa dimasukkan dalam fitur tersebut.
Tentu saja, informasi tentang pekerjaan dan semua yang berhubungan dengan uang harus dilakukan dengan hati-hati. Namun, saat ini, pertemuan ini mengutamakan ide-ide.
Saat diskusi selesai, papan tulis di depan nyaris penuh.
Melihat semua opsi yang tertulis di depan, akhirnya salah satu mahasiswa bertanya, "Apa aplikasi ini masih bisa disebut Kereta Kampus?"
Luzhou terdiam.
Benar juga, apa aplikasi ini masih bisa disebut Kereta Kampus?
Aplikasi yang bisa digunakan untuk memesan tiket, mencatat dan menata foto PPT, dan mencari barang-barang hilang… Rasanya sedikit aneh, namun jika dilihat dari sudut pandang pengguna, aplikasi itu sangatlah bagus.
"Tentu saja tidak." Yuan Liwei mendorong kacamata-nya dan menjawab, "Tapi, itu tidak masalah, kita hanya perlu mengubah nama."
Lalu ia memandang ke arah Luzhou.
Sebagai kepala proyek dan ketua organisasi, Luzhou-lah yang berhak mengambil keputusan.
Luzhou tidak langsung menjawab, ia berpikir selama beberapa saat.
Satu menit berlalu.
Saat Yuan Liwei berpikir bahwa Luzhou akan menolak, akhirnya ia angkat bicara.
"Aku setuju."
Yuan Liwei terdiam.
"Mari kita mengubah nama aplikasi menjadi…'Asisten Kampus'!"