Sebagai salah satu staf pimpinan kota, Sekretaris Yun tidak memiliki banyak waktu. Ia mengatakan beberapa pertanyaan resmi di depan kamera, lalu pergi meninggalkan tempat itu.
Beberapa saat kemudian, setelah Sekretaris Yun pergi dari tempat itu, Profesor Wang pun ikut pergi, dan kerumunan wartawan di depan gedung asrama semakin menipis.
Emmm…
Kok rasanya ada yang tidak mengenakkan, ya?
Namun, Luzhou tidak merasa dirugikan. Sepertinya tidak ada yang penting.
Bapak Qin memandang tas ransel Luzhou dan bertanya, "Mau pergi ke perpustakaan?"
Luzhou mengangguk, "Iya, mau belajar di perpustakaan."
Bapak Qin tersenyum, "Kalau begitu, mau ke sana bersama-sama?"
"Baiklah."
Bangunan administrasi kampus tidak jauh dari perpustakaan. Mereka berjalan bersama-sama menyusuri jalan berbatu dari kompleks universitas menuju ke arah gedung perpustakaan.
Dalam perjalanan, Bapak Qin bertanya, "Bagaimana, benar kan? Sudah kubilang, penemuanmu telah mengguncang dunia matematika."
Luzhou tersenyum malu, "Aku merasa… Ini sedikit berbeda."
Bapak Qin tertawa dan berkata, "Nak, mimpimu tinggi sekali. Bahkan, koran lokal pun mau meliput ini, termasuk saluran TV kota, dan kamu berpikir ini masih belum cukup? Hal besar apa yang akan kamu capai nanti di masa depan?"
Luzhou pun menjadi terkejut. "Harian Renren juga?!"
Bapak Qin mengernyitkan alisnya, "Apa kamu tidak buka internet?"
"Uh… Aku baru bangun."
Bapak Qin menggeleng dan berkata, "Anak-anak zaman sekarang… Siang malam tidak istirahat dan terus berjuang, kehilangan sedetik atau semenit pun tidak mau… Tidak seperti generasi kami, kamu masih muda, dan masa depanmu masih panjang. Tidak perlu memaksakan tubuhmu dari sekarang."
"Iya Pak, benar." Sebenarnya, Luzhou tahu bahwa ia tidak tidur larut malam kemarin. Ia tertidur terlalu lama karena jarum dari Sistem-nya.
"Berita-berita yang dirilis oleh Harian Renren sangatlah menarik. Jika kamu tertarik, coba lihatlah." Ucap Bapak Qin seraya tersenyum, "Aku melihat editor harian tersebut berkunjung kemari tadi siang."
Semua itu hanya karena ini?
Luzhou benar-benar tidak menyangka.
Walaupun ia telah menyadari bahwa ia telah melakukan sesuatu yang berbobot, ia tidak menyangka bahwa pencapaian itu sampai menjadi berita di Harian Renren.
Namun, jika dipikir-pikir lagi, kejadian ini benar-benar tak disangka. Berita pada koran memiliki kekuatan untuk menarik semua orang, dan koran-koran independen juga akan ikut memberitakan kejadian ini untuk menarik pembaca juga. Ini adalah hal yang biasa.
Luzhou menghela nafas setelah mendapatkan kesimpulan itu.
Untuk mereka yang berkutat dalam media, ada berita biasa lebih baik ketimbang tidak ada sama sekali.
Bapak Qin melihat Luzhou terdiam dan berkata lagi, "Dosen Tang benar sekali, kamu tidak boleh sombong, dan sebaiknya jangan ikut-ikutan yang sedang populer saat ini. Tapi, di sisi lain, manusia adalah makhluk sosial, dan akan sangat sulit hidup terlalu jauh dari orang-orang di sekeliling ataupun berita-berita terbaru."
Luzhou mengangguk dan bertanya, "Apa yang sebenarnya ingin Bapak katakan?"
"Tidak ada, ini hanya pembicaraan santai semata." Ucap Bapak Qin lalu tersenyum. "Oh iya, apa kamu tidak ingin tahu hadiah yang akan diberikan oleh pihak universitas?"
"Apa boleh… Apa boleh aku tahu sebelum waktunya?" Tanya Luzhou.
"Ini bukan aib, untuk apa disembunyikan?" Balas Bapak Qin lalu tertawa. "Jika kamu mau tahu, akan kuberitahu."
Lalu Bapak Qin terdiam selama beberapa saat.
"Pertama, untuk soal tempat tinggal, para staf kota akan membantumu menyelesaikan masalah tempat tinggal permanen, dan setelah rekening-mu berpindah dari rekening universitas menjadi rekening kota, kamu bisa mendapatkan layanan khusus seperti tidak ada pengecekan kredit saat meminjam uang, dan bunga pinjaman rendah… Aku tidak tahu berapa persentase-nya, tapi setahuku kecil sekali."
"Untuk hadiah kedua, sepertinya kamu lebih tertarik." Melihat Luzhou memandangnya dengan penuh rasa tertarik, Bapak Qin tersenyum. "Kemarin, Rektor telah memanggil seluruh bagian administrasi untuk mengadakan pertemuan dan mendiskusikan dirimu. Makalah-mu, jika diukur dengan standar yang sudah ditetapkan saat ini, akan terlihat lebih ringan dari bobot sebenarnya…"
"Jadi, dalam pertemuan itu, kami telah memutuskan untuk memberimu satu juta Yuan sebagai hadiah!"
Satu juta Yuan! Dan Bapak Qin berkata dengan sangat santai!
Seakan-akan jumlah itu hanya uang receh!
Namun, saat mendengar jumlah itu, Luzhou terdiam karena terkejut.
"Satu… Satu juta yuan?!"
Luzhou menelan ludah, jantungnya berdegup kencang. Rasanya seakan-akan jantungnya akan lepas.
"Haha! Terlalu sedikit?" Tanya Bapak Qin, "Iya, menurutku ini juga agak terlalu sedikit, dan bobot makalah-mu lebih tinggi daripada Hipotesis Theta. Ditambah lagi, bobot kontribusi ini sangat tinggi bagi dunia matematika. Namun, kuharap kamu bisa mengerti, hadiah ini adalah hadiah terbesar yang pernah diberikan Bapak Xu."
Universitas Jin Ling tidak kekurangan uang, dan negara memiliki cukup dana. Namun, bukan berarti pihak universitas bisa membuang-buang uang seenaknya.
Ditambah lagi, penjelasan Bapak Qin tidak lengkap. Keputusan itu tidak dibuat oleh Bapak Xu, namun dibuat dengan bantuan wakil dari Kementrian Pendidikan, dengan uang yang dialokasikan oleh negara.
Dan pihak negara sangatlah kritis tentang penggunaan uang alokasi untuk pendidikan.
"Tidak! Sudah banyak!"
Pundak Luzhou pun gemetaran karena terlalu bahagia.
Satu juta yuan!
Jauh lebih besar dari pendapatannya sebagai guru les privat, dan cukup untuk makan dan minum selama berbulan-bulan!
Sebelum itu, ia hanya pernah melihat uang sebanyak itu di film-film…
Melihat kebahagiaan Luzhou, Bapak Qin tersenyum.
Mereka terdiam selama beberapa saat.
"Baiklah, kita sudah sampai di perpustakaan." Ucap Bapak Qin. "Tidak perlu mengantarku, pergilah belajar."
Luzhou tersenyum. "Baiklah, Bapak Qin, saya pamit."
"Pergilah."
Setelah berpisah dengan Bapak Qin pun, Luzhou masih tidak percaya ia akan menerima 1 juta Yuan.
Ia merasa seperti melayang ke langit ketujuh.
Beberapa waktu lalu, ia terus berpikir tentang misi mendapatkan 5 juta yuan dari Sistem, namun sekarang, setelah bangun, ia mendapatkan bantuan begitu saja…
Di dekat perpustakaan, Chen Yushan yang sedang membawa setumpuk buku berjalan ke arah pintu.
Tiba-tiba, ia melihat sosok yang tidak asing di depan perpustakaan.
Saat mengenali sosok itu, Chen Yushan segera mendekat dan menepuk pundak Luzhou.
"Luzhou, Luzhou, semangatmu membara sekali!"
Luzhou menoleh dan mengangguk, "Iya."
Chen Yushan pun terdiam, "Kamu sudah tahu, ya?"
"Satu juta…"
"Satu juta apa?" Tanya Chen Yushan.
"Tidak ada apa-apa." Luzhou menggeleng. "Maafkan aku telah merepotkanmu selama ini… Aku akan mentraktirmu nanti malam."
"Kamu serius?" Mata Chen Yuxiang tampak berbinar, "Tunggu, sejak kapan kamu jadi murah hati?"
"Kamu mau tidak?"
"Mau!" Chen Yushan mengangguk, namun tiba-tiba ia berbisik, "Pokoknya jangan yang pedas, aku tidak bisa makan…"
Melihat ekspresi serius Chen Yushan, Luzhou pun terdiam.
Sama makanan pedas pun takut?