Awalnya, Luzhou mengira ia sudah terbiasa dengan perasaan berdiri di depan panggung seperti ini.
Namun kenyataannya, saat ia berdiri di panggung, ia tidak bisa mengendalikan detak jantungnya yang semakin kencang.
Perasaan ini sangat berbeda dengan saat-saat ia memberikan presentasi di Institusi Pendidikan Lanjutan Princeton dulu. Sekarang, ia tidak hanya harus menghadapi tatapan para ilmuwan Teori Angka, ia harus menghadapi tatapan dan pertanyaan dari seluruh komunitas matematika.
Luzhou menarik nafas dalam-dalam dan berusaha menenangkan dirinya.
Ia melihat jam untuk kesekian kalinya.
Ia melihat jarum panjang yang semakin mendekati waktu presentasinya.
"Sebentar lagi ..."
Jam sudah menunjukkan pukul 9.
Dalam situasi seperti ini, sama sekali tidak diperlukan staf khusus untuk memastikan kondisi ruang acara tetap tertib dan disiplin. Saat jam menunjukkan pukul 9, seketika ruang acara yang ramai dan penuh suara pun menjadi hening.