Sarot Institute, di Silicon Valley.
Di atas meja, terdapat lima lembar surat mengundurkan diri.
Profesor Sarot tidak mau membaca surat-surat itu, namun Luzhou mengambil salah satu surat.
Setelah membaca surat itu sekilas, akhirnya Luzhou mengerti mengapa Sarot marah.
Sudah jelas, Profesor Sarot tidak terlalu dihormati walau dalam institusi-nya sendiri, setidaknya di mata beberapa pegawai. Mereka tidak hanya mundur, namun mereka juga menyempatkan diri untuk menghina bos lama mereka melalui surat.
Namun, jika dipikir-pikir, sebelum Luzhou mendapatkan institusi ini, Sarot tidak membayar gaji karyawan-nya selama beberapa bulan. Jika saja Luzhou tidak muncul, mereka pasti akan pergi duluan.
"Dasar para bajingan!"
Sarot memukul meja dengan marahnya, tangannya terkepal erat.
Tiba-tiba, pintu kantor terbuka, dan seorang pegawai masuk dengan membawa setumpuk dokumen.