Tanggal 25 Mei, Bandara Stockholm, saat sore…
Sebuah pesawat berwarna perak terang mendarat di landasan.
Setelah beberapa saat, Luzhou membawa kopernya melewati kerumunan penumpang yang turun, dan berjalan keluar dari bandara tersebut.
Inilah kali pertama ia datang ke kota ini, dan ia merasakan bahwa kota ini sangatlah rapi dan penuh seni.
Luzhou tidak terlalu mengerti seni, dan ia jarang memikirkan seni karena ia lebih memahami pemikiran logika dan rasional. Namun, ia pun masih bisa merasakan suasana seni di kota tersebut.
Bahkan, kota itu terasa seperti sebuah museum antik.
Berbagai macam karya seni terpajang di sana, masing-masing adalah garapan salah satu dari ratusan seniman spesialis seni stasiun.
Jadi, inilah alasan mengapa Edward Witten menyarankan Luzhou untuk menaiki kereta jika situasi memungkinkan. Memang naik taksi akan lebih nyaman dan praktis, namun ia akan kehilangan kesempatan melihat semua ini.