Dari reaksi gadis itu, Luzhou dapat memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Ia menghela nafas lalu memotong daging, kemudian memakannya.
"Kasihan sekali…"
Di dunia ini, akan selalu ada konflik.
Luzhou beruntung telah lahir di negara yang damai.
Ia berusaha memakan sebanyak mungkin daging tersebut, namun akhirnya, makanannya masih tersisa separuh.
Ia lalu memandang daging di atas meja dan menghela nafas.
Seharusnya ia menelepon Kakak Luo untuk kemari dan makan bersama.
Untuk rasanya…
Enak sekali.
Luzhou segera pergi dari tempat makan tersebut dan kembali ke hotel.
Sesampainya di hotel, Luzhou menata catatan-catatan yang ia dapatkan hari ini.
Namun, tiba-tiba, ponsel-nya berdering.
Ia menekan tombol 'terima' dan suara Profesor Tang terdengar dari telepon.
"Kapan kamu akan kembali ke China? Bisakah kamu kembali ke Jinling?"