Setelah tiba di hotel, Luzhou meletakkan kopernya. Tanpa sempat beristirahat, Kakak Luo segera mengajaknya pergi ke restoran di lantai paling atas.
Belum waktunya makan, namun sudah waktunya untuk minum teh.
Kebanyakan orang-orang yang berkutat di dunia akademik terbiasa mendiskusikan masalah akademik sambil minum teh. Bahkan, orang-orang yang tidak minum teh pun sering datang ke restoran.
Namun, walaupun penyelenggara acara sudah membayar biaya kamar, mereka harus membayar sendiri biaya makan.
Luzhou datang kemari tanpa membawa banyak uang. Ia menunggu hadiah uang 100 ribu USD dari Penghargaan Cole untuk biaya hidupnya.
Kakak Luo kemudian mengajak Luzhou ke meja yang terletak di sisi kafe.
Di meja tersebut, terdapat seorang pria asing dengan rambut pendek dan kulit yang sedikit gelap. Pria itu sedang memandang laptop-nya.