Melihat Luzhou terbatuk-batuk, Kakak Luo tertawa dengan nyaring.
Lalu ia menepuk pundak Luzhou dan tersenyum, "Bagaimana rasanya? Enak?"
Luzhou mengusap mulutnya dan berkata dengan sebal, "Rasanya seperti minum jus paprika."
"Hidup kan pedas, persis seperti jus paprika." Kakak Luo tertawa, "Bagaimana? Apakah kamu masih kelelahan?"
"Maksudnya lelah…?" Tanya Luzhou.
"Lelah mental." Ucap Kakak Luo.
"Biasa saja, sih." Kata Luzhou.
Sebenarnya, ia ingin jujur bahwa ia tidak bisa bersantai di kafe itu. Bahkan, ia merasa lebih lelah.
Kakak Luo meletakkan gelas anggur-nya, kemudian menggeleng dan tersenyum, "Hidupmu itu terlalu datar, sama seperti hidupku waktu pertama kali tiba di Amerika dulu."
"Menurutku sih hidupku sudah lumayan...."
Sepertinya, karena musik kafe terlalu keras, Kakak Luo tidak mendengar bantahan Luzhou.